Dark/Light Mode

Teologi Lingkungan Hidup (110)

Resakralisasi Alam Semesta: Dampak Desakralisasi Alam Semesta (2)

Selasa, 16 Januari 2024 05:38 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Jika manusia memerlakukan alam semesta sebebas-bebasnya, mengeksploitasi alam di luar ambang batas daya dukungnya, maka tentu tak dapat dihindari terganggunya ekosistem yang sudah ada. Jika ekosistem terganggu tentu kualitas hidup manusia juga akan terganggu. Conoh seperti yang sedang terjadi dalam decade terakhir, selain musibah bencana alam seperti banjir, longsor, dan lingkungan tercemar, juga semakin berkembang berbagai jenis penya­kit yang belum ditemukan sebelumnya. Kesemuanya ini jelas menjadi problem bagi kelangsungan hidup manusia.

Upaya untuk memper­baiki hubungan yang harmonis ­dengan alam semesta harus dimulai dengan menghadirkan kesadaran global manusia terhadap keberadaan lingkungan alam semesta. Manusia tidak bisa lagi memerlakukan alam semata-mata sebagai obyek tetapi harus menganggapnya sebagai subsistem di dalam mencapai kualitas hidup yang ideal, baik dalam kapasitas manusia sebagai hamba maupun sebagai khalifah.

Baca juga : Resakralisasi Alam Semesta: Dampak Desakralisasi Alam Semesta

Manusia tidak mungkin sempurna menjadi hamba jika alam semesta tidak mendukung. Bagaimana mungkin manusia bisa khusyuk beribadah di dalam sebuah lingkungan hidup yang terus mengancam.

Bagaimana mungkin manusia bisa menjadi khalifah ideal jika alam semesta tidak lagi mau tunduk terhadap kesemena-menaan manusia. Kerusakan alam jelas akan mengancam kegagalan manusia ­sebagai hamba dan sebagai khalifah.

Baca juga : Resakralisasi Alam Semesta: Mendamaikan Mitos Dan Logos (2)

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak edisi Selasa, 16 Januari 2024 dengan judul "Teologi Lingkungan Hidup (110), Resakralisasi Alam Semesta: Dampak Desakralisasi Alam Semesta (2)"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.