Dark/Light Mode

Living Qur’an (16)

Menghayati Nama Allah, Rab, Ilah, Dan Asma’ al-Husna (2)

Rabu, 27 Maret 2024 05:59 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Ada banyak zat, tetapi satu nama. Dalam konteks al-Asmâ al-Husnâ, meskipun mempunyai banyak nama, tetapi hanya satu zat. Kelompok-kelompok nama itu sendiri, nanti akan dikelompokkan ke dalam beberapa komponen. Untuk memudahkan pemahaman kita, di sini akan diambil satu contoh, misalnya tentang pedang. Di dalam benak kita, kalau kita menyebutkan pedang, maka terbersit ia sebagai alat untuk memotong. Ketika pedang berada dalam sarungnya, pada saat itu kita namakan pedang, tetapi ketika pedang melakukan aksinya, maka yang menonjol dari sebilah pedang adalah ketajamannya, baik untuk membabat atau memotong.

Contoh lain, salju adalah zat yang berwarna putih dan bersifat dingin. Meskipun demikian, tidak semua yang putih itu mesti salju dan tidak semua yang dingin itu salju. Antara salju, putih dan dingin satu sama lain berbeda, tetapi menyatu di sebuah substansi. Contoh ini penting dalam memahami al-Asmâ al-Husnâ.

Baca juga : Menghayati Nama Allah, Rab, Ilah, Dan Asma’ al-Husna (1)

Sebagai contoh, nama saya Nasaruddin Umar. Apa hubungan antara nama saya dengan diri saya? Saya tidak tahu, yang jelas, orang tua saya telah memberi nama Nasaruddin (penolong agama). Nama adalah sebuah do’a bagi yang memberi nama.

Contoh lain, nama ‘Abdullah berarti hamba Allah. Apakah nama selalu identik dengan yang dinamai? Jawabannya, kadang iya, kadang tidak. Hamba Tuhan mencerminkan makhluk Tuhan yang betul-betul menghambakan diri kepada Allah SWT, yang tidak ada pelanggaran dari nama tersebut. Tetapi, kita bisa melihat, banyak sekali di Lembaga Pemasyarakatan) yang bernama Abdullah.

Baca juga : Mempromosikan Khairah Ummah

Dengan demikian, nama tidak selalu sama (identik) dengan yang dinamai. Meskipun demikian, kalau ada jarak antara nama dengan yang dinamai, berarti ada kontradiksi “inter-minus”. Misalnya, kertas ini putih, tetapi saya beri nama si hitam. Hal ini bertentangan, sebab seharusnya saya namai kertas putih tersebut dengan nama si putih. Oleh karena itu, seharusnya nama tidak bertentangan dengan yang dinamai.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 5, edisi Rabu, 27 Maret 2024 dengan judul "Living Qur’an (16) Menghayati Nama Allah, Rab, Ilah, Dan Asma’ al-Husna (2)"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.