Dark/Light Mode
Sebelumnya
Terlepas siapa yang salah dan siapa yang bernar, media kita telah berhasil mempertontonkan aib putra-putri terbaik bangsanya sendiri di mata orang lain. Akibatnya ruang publik kita sudah dipenuhi dengan energi negatif, yang tidak memungkinkan lahirnya kreasi produktif untuk kejayaan anak-anak bangsa masa depan.
Kita sibuk mempertontonkan aib sesama sambil bersorak menyaksikan tersungkurnya orang lain yang di mata Tuhan belum tentu salah. Institusi-institusi pemerintah yang sekian lama dibangun dengan susah payah berangsur-angsur jatuh ke kelas mustadh’afin. Apa jadinya sebuah bangsa jika institusi pemerintahnya mengalami kelemahan. Siapa lagi yang akan menjadi pelindung warga, siapa lagi yang akan membela kebenaran dan menjatuhkan sanksi kepada mereka yang bersalah? Ini patut menjadi perhatian kita semua.
Baca juga : Berkepribadian Optimis
Para pihak masing-masing membela diri dengan melibatkan nama Allah sebagai materi sumpah. Tuhanpun diseret-seret ke dalam kasus ini. Bisa dimaklumi jika seseorang hidupnya terpojok lantas berteriak memanggil nama-Nya. Tetapi kita juga menyayangkan nama-nama Tuhan begitu mudah dilibatkan dalam suatu kasus yang sangat rendah. Sumpah dengan menyebut nama Tuhan seperti wallahi, billahi, atau tallahi¸ mestinya tidak segampang itu untuk diumbar. Apalagi kalau hanya digunakan untuk menutupi aib yang bersangkutan. Sebaiknya mereka yang terlibat jangan meligitimasikesalahannya dengan nama-nama Allah sebab itu hanya akan menambah kepedihan dirinya sendiri. Selain berdosa karena mungkin memang terlibat, tersiksa lagi dengan sumpah palsu atas nama Tuhan.
Lain halnya kalau memang betul-betul yang bersangkutan tidak terlibat, lantas berteriak memanggil Tuhan, karena tidak ada lagi nama lain yang bisa mereka panggil selain Tuhan. Hati-hati dengan orang seperti ini sebab menurut hadis Nabi, orang yang teraniaya tidak ada jarak dengan Tuhannya. Bisa saja musibah dan siksaan Allah turun menimpa semua, baik yang terlibat maupun yang tidak terlibat dengan kasus itu.
Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 5, edisi Sabtu, 20 April 2024 dengan judul "Living Qur'an (30) Berlomba Dalam Kebaikan"
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.