Dark/Light Mode

Teosofi Haji Dan Umrah (17)

Asal-usul Hajar Aswad

Selasa, 4 Juni 2024 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Setelah Hajar Aswad diletakkan di sudut dinding Ka’bah, Nabi Ibrahim mencium batu itu dan diikuti oleh Nabi Ismail AS Hingga sekarang Hajar Aswad itu tidak pernah sepi dari ciuman jamaah haji dan umrah. Siapa saja yang bertawaf di Ka’bah disunnahkan mencium Hajar Aswad. Namun, hal kontroversi terjadi pada diri Umar bin Khattab r.a., ketika beliau mencium Hajar Aswad mengatakan, “Sesungguhnya aku tahu bahwa engkau (Hajar Aswad) tidak dapat mendatangkan bahaya, tidak juga manfa’at. Kalau sekiranya aku tidak melihat Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu.”

Baca juga : Ada Apa Di Dalam Kabah?

Kisah tragis yang pernah menimpa Hajar Aswad ialah pencongkelan batu suci ini dilakukan pasukan Abu Thahir Al-Qurmuthi, salahseorang Raja Dinasti Qaramithah, dari golongan Syi’ah Ismailiyah Jazirah Arab bagian timur, dengan kekuatan 700 orang tentara bersenjata lengkap, mendobrak Masjid Al-Haram dan membongkar Ka’bah secara paksa lalu mencon­gkel Hajar Aswad dan mengangkut ke negaranya di kota Ahsa’, wilayah Bahrain. Ia membuat maklumat yang menantang umat Islam, dengan men­gatakan jika ingin mengambil Hajar Aswad, tebuslah dengan sejumlah uang yang pada saat itu sangat berat bagi umat Islam atau dengan perang. Baru setelah 22 tahun (tahun 339 H) batu itu dikembalikan ke Mekah oleh Khalifah Abbasiyah Al-Muthi’ lillah setelah ditebus dengan uang sebanyak 30.000 Dinar. Mereka membawanya ke Kufah, lalu menggantungkannya ke tiang ke tujuh Masjid Jami’. Setelah itu, mereka mengembalikannya ke tempat semula di dinding Ka’bah yang bentuknya seperti yang tampak sekarang ini.

Baca juga : Di Bawah Lindungan Ka’bah

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 5, edisi Selasa, 4 Juni 2024 dengan judul "Teosofi Haji Dan Umrah (13) Ka'bah Sebagai Rumah Pembebasan (al-Bait al-'Atiq)"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.