Dark/Light Mode

Teosofi Haji (24)

Makna Spiritual Istitha`ah

Kamis, 13 Juni 2024 05:59 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Ilmu-ilmu ma’rifah yang dimaksid dalam pembahasan ini ialah sebuah ilmu pengetahuan yang mampu mengantarkan diri kepada apa yang disebut Al-Qur’an dengn: Iqra’ wa Rabbuk al-Akram, alladzi ’allama bi al-qalam, ’allam al-insan ma lam ya’lam (Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya). (Q.S. Al-’Alaq/96:3-5).

Pengetahuan yang dimaksud dalam ayat-ayat tersebut tentu bukan hanya rukun syarat haji, sebagaimana disuguhkan kepada jamaah dalam bentuk buku manasik haji, akan tetapi pengetahuan tentang hakekat haji itu sendiri. Sebagaimana dijelaskan di dalam artikel terdahulu bahwa pelaksanaan ibadah haji bukan hanya peristiwa fikih, tetapi juga peristiwa isyari (spiritual, tasawuf).

Baca juga : Makna Simbolik Maqam Ibrahim

Jika seseorang sudah mampu menghadirkan kemampuan amal dan ilmu di dalam proses dan pasca pelaksanaan ibadah haji, maka itulah yang disebut dengan haji maqbul (diterima secara syari’ah) dan mabrur (mendatangkan dampak positif bagi semua).

Kemakbulan haji ditentukan dan dapat dilihat pada saat pelaksanaan ibadah haji di Mekkah, tetapi kemabruran haji baru bisa dilihat seusai pelaksanaan haji, mungkin nanti di tanah air.

Baca juga : Menghayati Nama Allah, Rab, Ilah, Dan Asma’ al-Husna

Seberapa jauh kita bisa menunjukkan perubahan di mata keluarga, pembantu, supir, karyawan, tetangga, dan orang-orang sekitar kita. Merekalah yang menyaksikan apakah telah terjadi transformasi sosial dan spiritual di dalam diri kita atau belum.

Jika mereka menyaksikan ada perubahan secara signifikan, lebih positif maka insya Allah haji kita mabrur. Akan tetapi jika sama saja sebelumnya atau bahkan bertambah buruk maka itu pertanda haji kita tidak mabrur.

Baca juga : Dampak Teologis Kerusakan Lingkungan

Bagi yang sudah haji upaya kita selanjutnya bagaimana merawat kemabruran ibadah haji kita dengan menghindarkan diri dari berbagai keburukan dan dosa, sebab mungkin kita sudah tidak punya lagi quota untuk melaksanakan ibadah haji karena panjangnya daftar tunggu calon jamaah haji.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 5, edisi Kamis, 13 Juni 2024 dengan judul "Teosofi Haji (24) Makna Spiritual Istitha'ah"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.