Dark/Light Mode

Strategi Geopolitik: Membangun IKN Bukanlah Cepat Selesai

Minggu, 16 Juni 2024 06:09 WIB
Prof. Dr. Ermaya Suradinata
Prof. Dr. Ermaya Suradinata

RM.id  Rakyat Merdeka - Dr. Dino Patti Djalal, M.A. yang juga Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia (2014), dalam video yang tersebar luas di masyarakat menyampaikan 3 Pedoman IKN. Yakni, (1) Pembangunan IKN (Jangan dikaitkan dengan siklus politik Indonesia) tidak harus bisa dipakai sebelum pergantian pemerintahan di bulan Oktober 2024; (2) Tidak ­perlu menjadikan IKN se­bagai kota internasional. Kita membangun IKN semata-mata untuk bangsa Indonesia, bukan untuk dunia internasional; dan (3) ­Bangunlah IKN dengan kemampuan dan sumber daya kita sendiri.

Pedoman tersebut menjadi relevan manakala pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia dari DKI Jakarta ke Nusantara, yang terletak di wilayah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mencerminkan transformasi geopolitik signifikan di dalam negeri. Dari itu pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kali­mantan Timur ini haruslah di­nilai sebagai sebuah keputusan strategis, karena berdampak jangka panjang dalam geopolitik dan geostrategi.

Dengan strategi yang terencana matang serta komitmen yang kuat, maka Indonesia memiliki peluang besar untuk mewujudkan IKN yang efisien dan modern, serta menjadi simbol kedaulatan dan kemajuan negara ini dalam 15 hingga 20 tahun ke depan. Di sinilah menjadi jelas bahwa pemindahan ibu kota Indonesia bukanlah keputusan yang boleh diambil secara terburu-buru, terutama saat dipertimbangkan dari ­perspektif geopolitik dan geostrategi.

Baca juga : Juni, Bulan Bung Karno

Maka pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) tidak harus ter­gesa-gesa untuk selesai sebelum pergantian pemerintahan di bulan Oktober 2024. Proses ­pembangunan kota baru memerlukan perencanaan yang matang dan eksekusi yang hati-hati ­untuk memastikan keberlanjutannya, dan efektivitasnya sebagai pusat pemerintahan yang baru.

Memaksakan penyelesaian proyek besar ini dalam kurun waktu yang singkat dapat berdampak pada kualitas infrastruktur yang tidak optimal serta mengabaikan aspek-aspek penting lainnya seperti lingkungan, sosial, dan ekonomi. Oleh karena itu, penting untuk fokus pada kualitas dan keberlanjutan jangka panjang daripada tenggat waktu yang ketat.

Terlebih pemerintahan baru Prabowo Subianto yang akan berkuasa mulai Oktober 2024 telah memberikan isyarat akan mengambil strategi berbeda dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru. Dalam Qatar Economic Forum di Doha pada 15 Mei 2024, Prabowo menekankan bahwa IKN merupakan proyek politis yang harus dibiayai oleh sumber daya dalam negeri. Pendekatan ini menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kemandirian finansial dan mengurangi ketergantungan pada investasi asing, yang sering kali disertai dengan berbagai syarat dan kepentingan yang dapat mempengaruhi kedaulatan negara.

Baca juga : Warisan Bung Karno Menghadirkan Pancasila Menyatukan Bangsa

Perihal kemandirian itu pula yang pernah ditanamkan bangsa ini oleh Bung Karno. Di mana Bung Karno mencetuskan gagasan Trisakti yang mencakup tiga aspek penting: berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam berkebudayaan. Artinya, kedaulatan politik negara memiliki otoritas penuh dalam mengelola urusan dalam dan luar negeri, serta mampu menjaga integritas wilayah dan stabilitas nasional.

Sedangkan berdikari dalam ekonomi adalah aspek kedua dari Trisakti yang menekankan pen­tingnya kemandirian ­ekonomi. Bung Karno menginginkan Indonesia tidak tergantung pada bantuan atau intervensi ekonomi dari negara lain. Kemandirian ini dicapai melalui pengembangan industri dalam negeri, peningkatan produksi pertanian, dan pengelolaan sumber daya alam secara optimal.

Dengan berdikari, Indonesia diharapkan mampu memenuhi kebutuhan domestik, mening­katkan kesejahteraan ­rakyat, dan memiliki daya tawar yang kuat dalam perdagangan ­internasional. Ini juga berarti ­meminimalkan ketergantungan pada impor dan meningkatkan ekspor produk-produk lokal yang memiliki nilai tambah tinggi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.