Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
![Prof. Dr. Ermaya Suradinata Prof. Dr. Ermaya Suradinata](https://rm.id/images/penulis/Ermaya-Suradinata.jpg)
Prof. Dr. Ermaya Suradinata
Sebelumnya
Oleh karena itu dengan konsepsi kemandirian itu pula maka dana yang tersedia dari APBN untuk membangun IKN, harus dialokasikan dengan cermat, mengingat banyaknya kebutuhan pembangunan di sektor lain seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Mempertimbangkan ini pula pembangunan IKN diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama. Sehingga dalam kontek ini, strategi pemerintahan baru Prabowo Subianto untuk membiayai proyek IKN dengan sumber daya dalam negeri, juga membuka peluang untuk memberdayakan industri lokal dan menciptakan lapangan kerja.
Hal tersebut akan menjadi stimulus bagi perekonomian domestik, sekaligus memperkuat kapasitas nasional dalam mengelola proyek-proyek besar. Selain itu, dengan memaksimalkan potensi lokal, proyek ini bisa menjadi simbol kemandirian dan kedaulatan Indonesia. Dalam jangka panjang, meskipun memakan waktu lebih lama, pendekatan ini bisa menghasilkan IKN yang lebih berkelanjutan dan berakar kuat pada kekuatan bangsa sendiri.
Baca juga : Juni, Bulan Bung Karno
Pembangunan IKN harus dilakukan dengan memanfaatkan kemampuan dan sumber daya yang bangsa ini miliki sendiri. Mengandalkan sumber daya lokal tidak hanya akan meningkatkan kemandirian bangsa, tetapi juga mendorong pengembangan industri dalam negeri, menciptakan lapangan kerja, dan memacu inovasi teknologi lokal. Sehingga tidak ada intervensi dari negara asing, termasuk intervensi geopolitik. Di mana intervensi geopolitik oleh negara asing merupakan tantangan serius yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Negara asing menggunakan berbagai strategi, mulai dari tekanan diplomatik hingga campur tangan ekonomi, untuk mencapai tujuan mereka di negara tujuan. Intervensi semacam ini sering kali melibatkan agenda politik tersembunyi yang bertujuan untuk mempengaruhi keputusan politik, ekonomi, atau keamanan negara sasaran.
Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk memperteguh konsepsi kemandiri Trisakti yang diamanat Bung Karno, maupun mengimplementasikan kebijakan luar negeri yang cerdas dan mempertahankan kedaulatannya dalam menghadapi tekanan dari luar. Bisa saja jalurnya melalui kerja sama regional yang erat, di mana Indonesia dapat membangun konsensus yang mendukung kedaulatannya dan menjaga stabilitas di kawasan Asia Tenggara.
Baca juga : Warisan Bung Karno Menghadirkan Pancasila Menyatukan Bangsa
Bangsa ini harus waspada terhadap risiko intervensi geopolitik dari negara asing. Intervensi ini bisa datang dalam berbagai bentuk, mulai dari tekanan diplomatik hingga pengaruh ekonomi melalui investasi besar-besaran di proyek-proyek strategis. Bersamaan pula pemerintah harus memastikan bahwa keputusan terkait pembangunan IKN diambil secara otonom dan bebas dari tekanan eksternal.
Prof. Dr. Ermaya Suradinata, SH, MH, MS, adalah Gubernur Lemhannas RI (2001-2005) dan Direktur Jenderal Sosial Politik Depdagri RI (1998-2000). Kini menjabat Ketua Dewan Pembina Center for Geopolitics & Geostrategy Studies Indonesia (CGSI), Ketua TIM Dewan Pakar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya