Dark/Light Mode

Status Hukum “Indonesia Barokah”

Kamis, 31 Januari 2019 07:22 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Dalam tajuk rencana IB Edisi I antara lain ditulis bahwa IB adalah media yang akan mengungkap [seolah-olah] Paslon Nomor 02 menggunakan strategi firehose of falsehood dalam kampanye-kampanyenya.

Secara sederhana, “firehose of falsehood” berarti pabrik kebohongan. Komunikasi ini merupakan salah satu model kampanye hitam ciptaan Rusia, kata media Amerika. Caranya: menyebarluaskan pesan-pesan secara massif tanpa memperdulikan kebenaran dari informasi-informasi itu.

Pokoknya, “print it and be!” kata [alm] Lee Kuan Yew, pendiri dan presiden pertama Republik Singapura. Persetan tentang kebenaan atau kebohongan pesan-pesan itu. Artinya, Tabloid IB hendak memperingatkan rakyat Indonesia bahwa kampanye-kampanye politik Paslon 02 sering mengandung pesan-pesan yang mengandung kebohongan tanpa dicek terlebih dahulu kebenarannya.

Baca juga : Pelajaran Dari Kasus Baasyir

Mari kita bedah beberapa “berita” yang terdapat dalam IB edisi I. Edisi I tampil dengan headline berjudul “Reuni 212: “Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?” Isi dari headline ini dikupas di halaman 4.

Kesimpulannya: Reuni 212 hanya untuk kepentingan politik. Halaman 5: “Prabowo Marah Media Dibelah” Gerakan Reuni 212 dikabarkan diikuti 11 juta orang, angka yang belum bisa dipastikan.

Tapi menurut Prabowo, “Berapa pun massa yang datang di Reuni, harus marah-marah......” Halaman 6: “Membohongi Publik untuk Kemenangan Politik?” Halaman 8 : “Agenda Tahrir Melawan Negara”. Halaman 9: “Khawarij: Awal Radikalisme atas nama Islam”. Halaman 10:”Hoax Ganggu Stabilitas Keamanan Bangsa”.

Baca juga : Tanda-tanda Main Kotor Dalam Pemilu

Pada halaman 11, IB membuka ingatan lama kita terkait kasus Obor Rakyat dengan “berita” berjudul “Obor Rakyat, Asal-Usul Fitnah Jokowi PKI & Antek Asing”. Di bawahnya ada pendapat Kabareskrim “Penyebar Hoax lebih berbahaya dari Orang Sakit Jiwa”.

Dilanjutkan dengan beberapa “berita” ekonomi di halaman-halaman berikutnya. Jika kita telaah semua “berita” yang dimuat IB Edisi I, sulit kita temukan tuduhan bahwa IB telah merusak integritas dan kehormatan Paslon 02 karena perbuatan-perbuatannya.

Sebagian besar “beritanya” mengandung analisis, spekulasi dan otak-atik opini pihak ketiga, bahkan ada yang mengangkat kebenaran seperti yang terkait dengan Hoax.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.