Dark/Light Mode

Etika Politik Dalam Al-Qur’an (48)

Pelajaran Diplomasi Publik (14) Mengekang Syahwat Popularitas

Rabu, 20 Maret 2019 10:32 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Sebegitu ikhlasnya tidak ingin diketahui oleh siapapun, termasuk mengandaikan tangan kirinya sendiri. Ini juga menunjukkan bahwa popularitas tidak segala-galanya, apalagi jika popularitas itu semu karena diperoleh melalui rekayasa sedemikian rupa tanpa usaha maksimum.

Mungkin juga menumpang popularitas orang lain dengan berbagai tujuan. Polpularitas tidak selamanya menguntungkan siapapun dan untuk apapun.

Baca juga : Pelajaran Diplomasi Publik (13) Menahan Diri Tidak Banyak Bicara

Bahkan ada yang mengkhawatirkan kalau sebuah keuntungan atau kesuksesan yang diraih dengan menjual popularitas adalah tidak berkah dan tidak otomatis menjanjikan.

Kalangan ulama tasawuf bahkan sangat takut terhadap popularitas. Seorang sufi besar Khalid Bin Mad’an, apabila majlis ta’lim (halaqah)-nya dihadiri banyak orang maka ia berdiri dan pergi karena takut terkenal.

Baca juga : Pelajaran Diplomasi Publik (10) Berbahasa Diplomasi Santun

Bahkan Abu ‘Aliya bersikap apabila majlisnya lebih dari 3 orang maka ia berdiri lalu pergi, sedemikian takutnya menjadi terkenal. Umar ibn Khaththab mencambuk orang-orang yang menampang disamping orang-orang besar.

Ada sebuah qaul mengatakan: “Orang yang suka berlindung di samping orang terkenal lalu ia terkenal termasuk orang yang imannya lemah”.

Baca juga : Pelajaran Diplomasi Publik (9) Kenegarawan Nabi

Ada riwayat ditemukan mengatakan: "Sesungguhnya sedikit saja riya itu ada￾lah syirik". Al-Fudlail bin Iyadl berkata: “Jika kamu mampu menjadi orang tidak terkenal, lakukanlah!

Tidak ada bahaya bagimu jika tidak terkenal, kamu tidak melarat kalau tidak dipuji, tidak rendah bagimu jika dicela manusia tetapi dipuji di sisi Allah SWT.**

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.