Dark/Light Mode

Memperkenalkan Moderasi Islam Indonesia Di Luar Negeri

Keagamaan Migran Muslim Indonesia Di AS

Sabtu, 23 Maret 2019 09:10 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Keagamaan umat Islam atau migran muslim Indonesia di AS selama dekade terakhir ini menarik untuk dikaji. Sudah ada tiga lapis generasi muslim Indonesia di AS.

Pertama, yaitu generasi yang sudah berumur 60 tahunan ke atas. Mereka inilah yang pertama kali mengadu nasib di negeri Paman Sam ini, kemudian mendatangkan isteri dan anak-anaknya di AS.

Kedua, generasi separuh baya usia 40 tahunan yang dulu dibawa oleh orang tuanya ketika masih kecil. Ketiga, generasi yang lahir di AS. Ketiga jenis generasi ini masing-masing memiliki sosiologinya sendiri.

Baca juga : Pelajaran Diplomasi Publik (16) Menyembuyikan Rasa Dengki

Generasi awal sudah banyak yang meninggal di AS. Mereka meninggalkan rumah dan usaha, kemudian diwariskan ke putra-putrinya. Merekalah yang merintis jalan usaha dan pendekatan kepada pemerintah dan masyarakat AS.

Berbekal kejujuran dan disiplin kerja, mereka diterima di dalam masyarakat. Mereka masih memiliki banyak kelonggaran, karena masalah imigrasi belum banyak.

Bahkan, kehadirannya dirasakan mendatangkan manfaat besar bagi masyarakat AS. Mereka mau mengerjakan apa saja, termasuk pekerjaan kasar yang tidak diminati masyarakat AS.

Baca juga : Pelajaran Diplomasi Publik (14) Mengekang Syahwat Popularitas

Masalah yang sering dihadapi generasi awal ini ialah beban ganda. Di satu sisi, mereka harus loyal terhadap negara dan pemerintah.

Tetapi, di sisi lain, mereka juga harus respek terhadap tradisi dan nilai-nilai spiritual keagamaan negara asalnya. Lingkungan memacu kehidupannya begitu rasional dan modern, sementara tradisi dan nilai-nilai keagamaannya dirasakan terlalu normatif dan doktrinal.

Dalam lingkungan sekolah, anak-anak mereka tidak pernah mendapatkan pendidikan agama. Sementara mereka yakin, nilai-nilai keagamaan itu harus ditanamkan sejak dini.

Baca juga : Pelajaran Diplomasi Publik (13) Menahan Diri Tidak Banyak Bicara

Dalam upaya mengatasi persoalan seperti ini, mereka selalu mendapatkan perhatian khusus dari kalangan tokoh senior mereka. Cara umum yang biasa dilakukan ialah membentuk forum komunitas masyarakat berdasarkan ciri-ciri khas ke-Indonesia-an.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.