Dark/Light Mode

White Supremacy Dan Ancaman Global (1)

Orang Islam Dan Yahudi Musuh Bebuyutan Mereka

Minggu, 24 Maret 2019 17:20 WIB
SHAMSI ALI
SHAMSI ALI
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam 3 tahun terakhir ini penembakan atau pembunuhan yang terjadi di Amerika didominasi oleh mereka yang menyebut diri “White Supremacy” (keunggulan kaum berkulit putih).

Mereka biasanya juga dikenal dengan sebut “Right Wing radicals”. Pada 2017 misalnya, dari 23 kejadian pembunuhan atau penembakan massal di Amerika Serikat saja, 18 di antaranya dilakukan oleh kelompok yang dikenal dengan White Nationalists ini.

Pada 2018, kecenderungan ini bukannya berkurang. Tapi semakin menjadi-jadi. Mungkin memori terdekat adalah penembakan pembunuhan jamaah Yahudi di Sinagog Tree of Life di Pittsburgh yang menelan puluhan nyawa warga Yahudi.

Baca juga : Selandia Baru, Filipina Hingga Yaman

ADL, sebuah organisasi Yahudi yang mendedikasikan diri membela hak-hak Yahudi di Amerika dan dunia mengatakan, 2018 lalu terjadi kenaikan pembunuhan terhadap Yahudi oleh kalangan Teroris Putih (White terrorists) di atas 48% ketimbang tahun sebelumnya.

Pada 2018 lalu, menurut ADL juga dari 50 kasus penembakan atau pembunuhan 38 di antaranya dilakukan oleh kelompok White Nationalist.

Umumnya, penembakan atau pembunuhan itu dilakukan di rumah-rumah ibadah. Seperti gereja, masjid dan sinagog. Pelaku penembakan umat Islam di New Zealand, pada 2018 lalu melakukan perjalanan dan pertemuan dengan sesama kelompok White Supremacy di Eropa.

Baca juga : A Short Reminder For Politicians

Sejak itu, rencana mass killing (pembunuhan massal) itu dimatangkan. Artinya, ancaman global terroris kaum putih (White Nationalist terrorists) bukan mitos.

Tapi sebuah realita terang benderang di hadapan mata dunia. Bahkan boleh jadi akan menjadi ancaman yang lebih berbahaya dan lebih mengglobal daripada ancaman teroris ISIS.

Walaupun sangat mengejutkan bagi sebagian orang, ternyata masih ada yang melihat bahwa White Nationalist ini bukan ancaman. Salah satunya adalah Presiden Amerika saat ini, Donald J Trump.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.