Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Islam Dan Sexual Education (5)

Mula`abah (For-Play) (1)

Sabtu, 29 Mei 2021 05:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Dan di antara tanda-tanda kekua­saan-Nya ialah Dia menciptakan un­tukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS. Al-Rum/30:21).

Islam tidak melarang umatnya mera­sakan puncak kenikmatan seksual selama tidak menyimpang dari keten­tuan syari’ah. Salah satu upaya untuk memperoleh puncak kepuasan tersebut diperlukan adanya cumbu rayu sebelum berhubungan atau dalam istilah hadits mula’anah (for-play) atau warming up.

Baca juga : Mitos Menstruasi Dan Sexology (2)

Kedua belah pihak sebelum melaku­kan hubungan suami isteri dianjurkan melakukan langkah-langkah romantis. Ini penting, selain untuk menghayati indahnya ketulusan cinta kedua insan juga untuk menambah nikmatnya hubungan itu, karena dengan for-play yang baik akan membantu kedua belah pihak merasakan puncak orgasme.

Sama dengan seseorang yang ingin memperoleh puncak kepuasan batin seorang pencari dan pencinta Tuhan, ia juga harus mengawali usahanya dengan "for-play" dalam istilah tasawuf disebut riyadhah atau muraqabah, semacam sipritual exercises.

Baca juga : Mitos Menstruasi Dan Sexology (1)

Ketika seorang hendak melakukan riyadhah dan mujahadah, biasanya dianjurkan untuk menggunakan pakaian bersih, menggunakan wewangian, dan Nabi melarang mendekati mesjid yang mu­lutnya bau bawang. Kita diminta untuk fokus dan khusyuk, karena dengan demikian seseorang akan mencapai puncak kenikmatan spiritual itu.

Seusai menjalankan ibadah ritual, seperti sha­lat, tidak dianjurkan langsung berkemas meninggalkan sajadah, tempat ibadah. Kita tetap diminta untuk terus berzikir. Inilah yang sering disebut dengan sha­lat qabliyyah dan shalat ba'dhiyyah. Kadang-kadang sisa-sisa kenikmatan dan kesyahduan spiritual itu masih terasa seusai shalat.

Baca juga : Kedudukan Pemimpin Terbaik

Puncak dari segala puncak kenikma­tan hamba manakala ia bisa merasakan kedekatan diri, apalagi ittihad dengan Tuhannya. Itulah sebabnya, secantik apapun bidadari syurga, tidak mem­buat para penghuni syurga bergeming, karena di syurga Sang Kekasih, Allah SWT, bisa diakses secara langsung, dan di dalam Al-Qur'an puncak kepuasan di syurga bukan mendapatkan hiburan bidadari atau bidadara, mengkonsumsi aneka ragam makanan dan minuman, menggunakan berbagai fasilitas dan perhiasan di dalamnya, tetapi puncak kebahagian dan kenikmatan itu ialah "berjumpa" atau "melihat" Tuhan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.