Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Dalam Islam, Al-Quran melukiskan hubungan seksual sebagai salah satu kesenangan dan kenikmatan (istimta’) dari Tuhan. Kenikmatan dan dorongan seksual bukan hanya ditujukan kepada laki-laki, tapi juga kepada perempuan sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas.
Dalam ayat lain disebutkan: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (Surga)”. (QS Ali ‘Imran/3:14).
Baca juga : Filosofi Sexual Education (1)
Yang membedakan binatang dan manusia dalam hubungan seksual terletak pada kesucian dan kesakralan seksual itu. Binatang tidak mengenal spiritualitas dan sakralitas seksual. Manusia harus sadar kalau dirinya bukan binatang ketika ingin melakukan hubungan suami isteri. Ia harus tampil sebagai manusia yang memiliki seperangkat nilai dan norma dalam melaksanakan hubungan suami isteri.
Manusia haram melakukan hubungan suami isteri yang bukan haknya. Manusia terlebih dahulu diminta mengikrarkan perjanjian suci (mitsaqan ghalidhan) dalam bentuk akad nikah. Pelaksanaan nikah pun harus memenuhi rukun dan syarat perkawinan jika perkawinannya ingin sah.
Baca juga : Teologi Seksual (2)
Manusia harus menyadari, jika hendak melakukan hubungan suami isteri, sebagi upaya reproduksi, mengembangkan keturunan. Manusia diminta mengindahkan etika seksual. Sebelum melakukan hubungan intim telebih dahulu manusia harus berdoa memohon perlindungan dari setan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.