Dark/Light Mode

Renungan Atas Jatuhnya Kabul

Kamis, 19 Agustus 2021 08:28 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Keterlibatan AS di Perang Vietnam sebetulnya dimulai tahun 1954, semula hanya ingin membantu Perancis. Namun, lama-kelamaan, keterlibatan AS makin dalam dan makin massif. Awal dekade 60-an dimulai kehadiran pasukan AS yang besar-besaran di Vietnam. Beberapa presiden pernah berikrar hendak menarik pasukan AS dari Vietnam. Toh, yang terjadi malah sebaliknya. Tahun 1969-1973 jadi tonggak perang Vietnam yang melibatkan AS secara massif. Total 58.220 tentara Amerika tewas dalam Perang Vietnam. Keterlibatan Amerika di Afghanistan berawal dari “nine-one-one tragedy, yakni serangan teroris di World Trade Center (menara kembar), New York, pada 11 September 2001. Tidak kurang 3.000 orang dikabarkan tewas oleh serangan teror setelah beberapa pesawat sipil yang dibajak menabrak gedung World Trade Center di New York dan Pentagon di Arlington County, Virginia. Pesawat keempat jatuh di suatu lapangan di Pennsylvania. Osama bin Laden, pemimpin kelompok teroris al-Qaeda, langsung dinyatakan sebagai pihak yang bertanggung jawab. AS pun menggelar operasi militer besar-besaran untuk menangkap Osama. Semua negara diminta membantu menghancurkan jaringan Al Qaeda. Negara yang tidak ikut membantu diidentikkan sebagai lawan AS.

Baca juga : Hiruk-Pikuk Hibah Rp 2 Triliun

Terkait operasi menghancurkan Al Qaeda, sebulan setelah tragedi nine-one-one, Bush melancarkan operasi “Enduring Freedom”, bersama beberapa sekutunya menyerbu Irak untuk menjatuhkan pemerintahan Saddam Husein. Bush percaya Saddam “bermain mata” dengan Osama bin Laden. Di kemudian hari data intelijen AS mengungkapkan bahwa tuduhan itu tidak benar. Namun, Saddam keburu ditangkap dan diadili dengan hukuman mati. Sementara Afghanistan makin membara, situasi Irak pun bertambah panas. 10 tahun lebih AS berusaha memerangi berbagai kelompok bersenjata Irak yang berusaha melawan AS. Ketika Barack Obama berkampanye untuk posisi presiden, ia berjanji akan menarik semua tentara AS jika terpilih sebagai Presiden. “Untuk apa kita berperang di Irak?” Obama bertanya. Setiap hari selalu ada jenazah tentara AS yang dipulangkan ke Amerika. Janji “tarik dari Irak” salah satu kunci kemenangan Obama dalam pemilu. Pada puncak keterlibatannya, pasukan AS di Irak mencapai 150.000.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.