Dark/Light Mode

Trend Islam Di AS (29)

Indonesia Tidak Boleh Larut Dengan Pujian

Sabtu, 11 Mei 2019 07:41 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam kesempatan berbincang, salah seorang muslim scholars di lobby Books Store di UC LA, ia memuji muslim Indonesia yang moderat dan memiliki dirinya sendiri (self assertive).

Tidak minder sebagai negara muslim yang baru dan sering dikonotasikan sebagai muslim awam dibanding dengan negara-negara Arab lainnya.

Menurut kawan saya tadi, meskipun mungkin ada benarnya statmen dari ulama Timur Tengah seperti itu tetapi Indonesia mampu menciptakan suatu entitas lain yang justru tidak pernah dibayangkan oleh kalangan ulama Timur Tengah, yaitu kemandirian politik dan ekonomi Indonesia.

Baca juga : AS dan Muslim Stateless

Sebutlah Indonesia tingkat pemahaman dan kedalaman keberagamaannya belum mendalam tetapi makna universalitas Islam lebih berkembang di Indonesia.

Penerimaan demokrasi, HAM, kesetaraan gender, toleransi beragama, sistem ekonomi modern, perbankan, dan asuransi modern, lebih mudah diterima dan sudah diterapkan di Indonesia dan belum seperti itu di dalam umumnya negara-negara muslim Timur Tengah.

Pujian serupa banyak didengar kalau kita ke Eropa atau di negara-negara besar minoritas muslim. Dalam kesempatan breakfast dengan para peserta dari berbagai negara, penulis dikerumuni dan banyak ditanya beberapa hal.

Baca juga : Nuansa Islami Di Hollywood (2)

Salah satu pertanyaannya ialah Indonesia sebagai negara muslim terbesar tetapi paling sedikit warganya terlibat ISIS. Rupanya mereka juga cukup diresahkan dengan banyaknya warga umat di negerinya terkontaminasi ISIS bahkan berangkat ke kawasan Iraq dan Syiria memperkuat kelompok ISIS.

Penulis menjelaskan sebatas pengetahuan dan pengalaman bergabung sebagai salah seorang Kelompok Ahli BNPT semenjak lembaga ini terbentuk. Mereka ingin sekali mempelajari pengalaman berdakwah di Indonesia, sebuah negara yang begitu luas dengan etnik begitu banyak.

Di antara mereka banyak yang sudah pernah ke Indonesia tetapi masih banyak juga yang belum pernah, terutama mereka yang jauh misalnya dari Amerika Latin, Eropa, dan Afrika bagian utara.

Baca juga : Nuansa Islami Di Hollywood (1)

Di antara para mahasiswa muslim yang kelihatannya berpostur Timur-Tengah (Arab) menginterupsi pembicaraan kami dengan nada yang sedikit agak tinggi, sambil berucap: “Tapi Indonesia tidak boleh egois. Indonesia seolah-olah tidak mau tahu kalau kami di Timur Tengah atau di dunia Islam lain babak belur karena perang saudara.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.