Dark/Light Mode

Perbedaan Sebagai Sunnatullah (1)

Rabu, 13 Oktober 2021 06:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Perbedaan pendapat bagi manusia adalah bahagian yang inheren dengan kemajmukan ciptaan Tuhan. Dari sini­lah Rasulullah pernah mengungkapkan bawha perbedaan pendapat di kalangan umatku adalah rahmat (ikhtilaf baina ummati rahmah).

Baca juga : Belajar Dari Strategi Kemenangan Nabi (2)

Al-Qur’an juga sejak awal mengin­formasikan bahwa komunitas manusia tidak mungkin bisa menjadi suatu ke­satuan yang homogen. ”Jika Tuhanmu menghendaki niscaya Ia akan menjadi­kan manusia sebagai satu umat” (Q.S. Hud/11:118). Ayat ini menggunakan huruf lau (pengandaian), bukannya menggunakan huruf possibilitas berupa in atau idza.

Baca juga : Belajar Dari Strategi Kemenangan Nabi (1)

Dengan demikian dapat difahami bahwa sejak semula manusia disetting untuk menjadi makhluk yang hetero­gen. Namun, di tengah heterogenitas itu dimungkinkan terentuknya umat-umat homogen yang dipersatukan oleh suatu visi dan misi khusus dan yang seperti inilah diperintahkan di dalam Qur’an dalam istilah ”umat ideal”/khaira um­mah (Q.S. Ali ’Imran/3:104 & 110).

Baca juga : Mencontoh Kenegarawan Nabi SAW (2)

Konsep khaira ummah inilah yang menjadi obsesi besar Rasulullah se­jak awal. Kita tahu bahwa komunitas masyarakat tempat Al-qur’an diturunk­an (jazirah Arab) adalah masyarakat qabilah (tribal society). (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.