Dark/Light Mode

Yang Valid Data Asing Atau Dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Kita

ACE HASAN SADZILY : Baca Datanya Jangan Sepotong-sepotong Dong

Jumat, 4 Januari 2019 10:21 WIB
Yang Valid Data Asing Atau Dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Kita ACE HASAN SADZILY : Baca Datanya Jangan Sepotong-sepotong Dong

RM.id  Rakyat Merdeka - Data yang diungkap Wakil Ketua DPR, Fadli Zon terkait indeks kehidupan demokrasi dan kebebasan sipil di Indonesia memicu polemik. Di jagat medsos Fadli Zon dibully pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin. Seperti apa sih datanya hingga membuat pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin terbakar? 

Jadi berdasarkan data yang dirilis The Economist Intelligence Unit (EIU) peringkat kehidupan demokrasi di Indonesia anjlok 20 peringkat dibanding 2016. Dari sebelumnya menghuni peringkat 48, kini hanya bertengger di posisi 68. Fadli membandingkannya dengan per¬ingkat demokrasi Timor Leste yang berada di urutan 43 pada 2017. 

Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu menggunakan data Freedom House, organisasi independen pengawas kebebasan dan demokrasi di dunia Fadli berkaca kepada kondisi politik Indonesia yang masih diramaikan isu tak menggembirakan menjelang Pemilu 2019. Dia mencatat, ada beberapa persoalan politik sepanjang 2018. 

Baca juga : MOCHAMMAD AFIFUDDIN : Ada Sanksi Pidana Kalau Laporan Dananya Tidak Benar

“Mulai dari jaminan kebebasan berkumpul dan berserikat yang menurun, intimidasi terhadap lawan politik, hingga manajemen pemilu yang amburadul,” tulis dia di akun Twitternya, @fadlizon, Selasa, 1 Januari 2019.

Anjloknya indeks demokrasi Indonesia terjadi lantaran adanya ancaman kebebasan sipil di Indonesia. “Meningkatnya ancaman kebebasan sipil, menurut Freedom House, telah mendorong Indonesia turun status dari negara ‘bebas’ (free) menjadi negara ‘bebas sebagian’ (partly free) di tahun 2018. Sementara itu, jika kita bandingkan dengan Timor Leste, situasinya berbalik. Timor Leste mengalami kenaikan status dari negara ‘partly free’ menjadi ‘free’,” kata Fadli.

Kepada Rakyat Merdeka, juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin; Ace Hasan Syadzily dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno; Sudirman Said melempar argumentasinya masing-masing terkait data Fadli Zon itu. Berikut pernyataan keduanya;

Baca juga : HASYIM ANSYARI : Tidak Sanksi Diskualifikasi

Bagaimana TKN Jokowi-Ma’ruf Amin menanggapi data yang diungkap Fadli Zon tersebut?
Fadli Zon harus membaca data jangan parsial dan sepotong-sepotong. Menurut data The Freedom House, tidak benar Indonesia statusnya turun dari free ke partly free. Indonesia masih tetap ‘partly free’ bahkan status itu tidak berubah dari 2014 dan nilai agregatnya pun stabil di angka 65. 

Di tahun 2018 angka itu turun menjadi 64 karena Freedom House menyoroti kasus Ahok yang Kristian yang dipersekusi atau dikriminalisasi atas tudu¬han penghinaan agama, bahkan sampai di penjara dua tahun. Ini sebab freedom kita partly free. 

Jadi ini ulah Fadli dan kawan-kawan yang selalu mendorong isu-isu agama untuk kepentingan politik. Jelas saja indeks demokrasi Indonesia turun, kebebasan memeluk agama, peradaban agama lain selain Islam di Indonesia semakin tergerus. Aksi-aksi bela Islam, persekusi non-muslim marak terjadi. 

Baca juga : YUSRIL IHZA MAHENDRA : KPU Salah Dalam Memahami Makna Pasal 240 Ayat 1 & 2

Momentum awalnya ada di Pilkada DKI dan timnya Pak Prabowo yang memulai. Justru ini kesalahan Fadli dan kawan-kawan. Indeks akan semakin parah jika orang seperti mereka yang berkuasa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.