Dark/Light Mode

Netralitas Penyelenggara Pemilu Sedang Diuji

HASYIM ASYARI : Proses Pemilu Hancur Itu Maksud Delegitimasi

Senin, 14 Januari 2019 09:58 WIB
Netralitas Penyelenggara Pemilu Sedang Diuji HASYIM ASYARI  : Proses Pemilu Hancur
Itu Maksud Delegitimasi

 Sebelumnya 
Kenapa sampai bisa hancur?
Karena itu kan sama saja seolah-olah KPU yang diberi mandat tidak amanah. Maka kemudian karena ada tuduhan seperti itu, ada kabar seperti itu, KPU ingin memastikan, benar enggak sih kabar itu. KPU kemudian memeriksa kepada pihak yang berwenang menyelidiki hal itu.

Dan dipastikan itu tidak benar. Walaupun sebelumnya KPU juga sudah meyakini kabar itu tidak benar ya. Karena surat suara saja belum dicetak, kok dikabarkan sudah dicoblos. Dan dikabarkan cetakannya dari luar negeri pula. Padahal, semua produksi rencananya dilakukan di dalam negeri.

Baca juga : Pedagang Skybridge Protes Ada Yang Jualan Di Trotoar

Kira-kira siapa pihak yang melakukan upaya tersebut?
KPU enggak bisa menganalisis sampai ke sana. Walaupun feeling-nya ada, tapi kami enggak men¬ganalisis sampai ke sana. 

Kalau motifnya kira-kira apa?
Kami enggak tahu pasti soal itu, coba tanya ke yang bikin. Jangan tanya ke yang dibikin-bikin begini. Tugasnya KPU kan, menjaga agar baik proses maupun hasilnya itu berintegritas. Kalau kemudian ada proses yang dibegitukan, itu kan KPU harus jagainlah, supaya integritas pemilu tetap terjaga.

Baca juga : SUDIRMAN SAID : Canda Tidak Lucu, Tak Perlu Atensi Untuk Remeh Temeh

Tapi KPU sendiri apakah merasa upaya mendelegitimasi ini semakin masif dilakukan?
Oh iya pasti, semakin banyak. Karena kan pemilu semakin dekat, semakin banyak yang mencoba. Karena yang otoritatif menyeleng-garakan pemilu itu kan KPU.

Ada yang menilai KPU berlebihan saja dalam menanggapi kritik hingga menyebutkan ada upaya delegitimasi?
Kami tidak reaktif, apalagi sebagian orang bilang over reaktif. Tidak, kami sangat pertimbangkan matang. KPU itu bukan sekali atau dua kali diserang hoaks. Tapi biasanya kami enggak merespons. Hanya saja, soal tujuh kontainer menurut kami meresahkan, karena tudingannya sudah mengarah.

Baca juga : DARA ADINDA NASUTION : Kami Ingin Berikan Antibiotik Hoaks Kepada Masyarakat

Bahkan di salah satu akun menyebutkan KPU menyita satu kontainer. Itu kebohongan luar biasa, karena itu kami harus ambil sikap. Kalau KPU tidak melakukan sesuatu yang buruk kemudian dihebohkan, dikata-katain seolah-olah lakukan yang buruk, itu delegitimasi KPU.

Lalu apa upaya yang dilakukan oleh KPU untuk menghadapi delegitimasi ini?
Yang pertama kami harus memastikan untuk tetap bekerja sesuai aturan perundang-undangan. Yang kedua memperlakukan semua peserta pemilu secara setara. Yang ketiga, berusaha setransparan mungkin. Transparan dalam arti begini, publik bisa membuka data yang ada, dan KPU juga harus membuka diri terhadap data dan dokumen, yang memang boleh atau dapat diakses publik. [NDA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.