Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Senjata & Kompleks Khusus KPK, Setuju?

Fahri Hamzah : Saya Tak Setuju, KPK Makin Eksklusif Saja

Kamis, 17 Januari 2019 10:21 WIB
Senjata & Kompleks Khusus KPK, Setuju? Fahri Hamzah : Saya Tak Setuju, KPK Makin Eksklusif Saja

RM.id  Rakyat Merdeka - Belum lama ini rumah dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo dan Laode M Syarif diteror orang tak dikenal. Rumah Laode M. Syarif dilempar bom molo¬tov, sementara rumah Agus Rahardjo mendapat teror bom palsu. Sampai saat ini kepolisian masih dalam tahap penyelidikan di kedua kasus tersebut.

Akibat terjadinya kedua peristiwa itu, wacana untuk memperkuat pengamanan personel KPK pun kem¬bali menguat. Indonesian Corruption Watch (ICW) mengusulkan agar dibangun kompleks perumahan khusus bagi pimpinan KPK. Alasan ICW adalah, bila pimpinan KPK tinggal di kom¬pleks khusus, orang yang mendatangi rumah pimpinan KPK bisa terkontrol, sehingga jauh lebih aman.

Baca juga : Saut Situmorang : Sudah Lama Penegak Hukum Dipersenjatai

Usul lainnya adalah untuk mem¬persenjatai personel KPK. Usulan ini pertama kali muncul, pasca mencuatnya kasus penyiraman air keras, yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan. Usul ini kembali dimun¬culkan oleh Ketua KPK Agus Rahadjo, dan kepolisian pun menyatakan akan mengkaji usulan tersebut.

Lantas bagaimana pandangan KPK sendiri atas upaya memperketat pengamanan ini? Apakah mereka menggap itu benar-benar perlu? Ba¬gaimana pula pandangan pihak yang kontra? Berikut penuturan lengkapnya

Baca juga : Ketum PPP Sebut Yaya Purnomo Makelar Kepala Daerah

Bagaimana tanggapan Anda soal aksi teror yang menimpa pimpinan KPK?
Soal kasus itu mari kita serahkan saja kepada kepolisian. Polisi harus segera bertindak cepat untuk mengi¬dentifikasi. Karena sekarang kan, banyak orang yang bertindak itu kita enggak tahu motifnya apa.

Tapi polisi jangan hanya ketemu orangnya ya, tapi harus diungkap betul motifnya. Harus betul-betul dalam investigasinya. Tapi kerjalah polisi cepat, supaya tidak menimbul¬kan asumsi macam-macam di tengah masyarakat. Apalagi isu di KPK kan banyak. Jadi kerjalah polisi, usut tuntaslah itu.

Baca juga : RAJA JULI ANTONI : Aksi Di Solo, Politik Pakai Jubah Agama

Akibat kasus ini, kembali mencuat wacana untuk memperkuat pengamanan terhadap personel KPK, seperti dengan cara membuat rumah dinas khusus atau mempersenjatai. Bagaimana tanggapan Anda soal ini?
Semua aparat penegak hukum punya resiko dalam bekerja. Semua jenis tindak pidana akan dilakukan, oleh orang-orang yang punya potensi melakukan balas dendam. 

Karena itu sebetulnya seluruh penegak hukum harus waspada, karena pekerjaan mereka adalah pekerjaan yang berbahaya. Jadi tidak hanya KPK, semua jenis penegakan hukum itu orang-orangnya harus selalu waspada. Kewaspadaan itu dibangun dengan cara berkoordinasi antar lembaga, yang menyebabkan semua lembaga itu saling memperkuat demi untuk menjaga keamanan dan keselamatan masing-masing.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.