Dark/Light Mode

Sekretaris TKN Jokowi-Maruf, Hasto Kristiyanto: Mana Ada Yang Berani Mengancam Pak Prabowo, Cek Internal Dululah

Sabtu, 24 November 2018 09:25 WIB
Sekretaris TKN Jokowi-Maruf, Hasto Kristiyanto: Mana Ada Yang Berani Mengancam Pak Prabowo, Cek Internal Dululah

 Sebelumnya 
Tapi Prabowo mengatakan, kelak jika dia menang bukan hanya anak-anak Soeharto yang ditampungnya, tapi juga yang menentang Soeharto seperti Amien Rais juga akan ditampungnya. Bagaimana itu?
Ya kalau Pak Amien Rais sendiri kan beliau menentang Pak Harto, menentang nepotisme, tetapi kita lihat anak-anaknya paling banyak di antara tokoh nasional yang menjadi caleg di PAN.

Jadi menurut Anda harusnya Amien Rais malulah seperti itu?

Ya rakyat yang menentukan, ketika dulu Pak Amien Rais memperjuangkan anti nepotisme kemudian anak-anaknya menjadi caleg empat orang di PAN iturakyat yang akan menentukan, bukan kami. Kami tidak campur tangan urusan rumah tangga oranglain. Kalau di PDIP satu keluarga ada batasan dua. Bahkan suami istri enggak boleh dalam satu dapil yang sama. Partai bukan tempat mencari makan keluarga.

Baca juga : Sekjen PKS Mustafa Kamal: Pak Anies Sudah Lelah Bekerja Sendirian

Ke depan narasi ketokohan akan makin nyaring dilontarkan.Partai Anda sendiri kan kerap menjual figur Bung Karno. Bagaimana itu?
Bung Karno hidup di hatinya rakyat, kalau tidak percaya datang ke Blitar, ke makam Bung Karno, ribuan rakyat kecil setiap hari datang menghormati makam Bung Karno, demikian pula Gus Dur. Jadi tanggung jawab politik seorang pemimpin tidak hanya ditentukan ketika masa hidup, ketika pemimpin itu sudah wafat juga. Apakah masih menjadi inspirasi atau tidak. Kan ide, gagasan dan cita-cita Bung Karno tidak pernah mati karena memang diperjuangkan bagi bangsa dan negara sendiri.

Sementara Pak Harto kita lihat praktik kolusi nepotisme ya luar biasa terjadi.Anda melihat apakah narasi-narasi seperti itu akan efektif atau tidak untuk menarik massa?

Jadi memang nepotisme itu nikmat. Itu yang kami tentang. Kami memberikan batasan karena mereka-mereka yang merindukan Pak Harto hadir itu merindukan KKN, merindukan kolusi, merindukan korupsi dan
nepotisme dan itu terjadi sampai sekarang.

Baca juga : Ketua KPU Arief Budiman: DPT Tambah Empat Juta Jiwa, Daerah Terkena Bencana Belum Dimutakhirkan

Jadi kalau diadu narasi?

Rakyat yang menentukan.

Oh ya terkait dana kampanye Jokowi-Ma’ruf ada kesulitan?
Kami semua gotong-royong dengan baik, kami mau iklan sosialisasi rekening, tapi enggak diijinkan Bawaslu. Sehingga KPU Bawaslu harus meninjau kembali seluruh peraturan yang berkaitan dengan upaya untuk sosialisasi rekening dana kampanye yang memasukkan gambar paslon. Karena ini memang RKDK(Rekening khusus dana kampanye) yang dibentuk olehpaslon. [NNM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.