Dark/Light Mode

Cegah Kecurangan Dan Booking Semu

BTNGMb Siap Terapkan e-Payment

Jumat, 22 Juli 2022 16:52 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) terus mengevaluasi proses pendakian. Tingginya minat masyarakat untuk menikmati keindahan Gunung Merbabu, membuat pengelola harus menerapkan teknologi demi memberikan kenyaman bagi pengunjung terutama para pendaki.

BTNMb merupakan salah satu diantara puluhan gunung berstatus taman nasional yang sudah menerapkan teknologi dalam pengoperasiannya.

Di antaranya, registrasi online bagi para pendaki, pemakaian gelang sidaring yang dilengkapi dengan radio frequency identification (RFID) yang berguna untuk memonitor posisi pendaki, dan closed circuit television (CCTV) di jalur pendakian.

Baca juga : Kementan Dan BNI Kompak Tingkatkan Ketahanan Pangan

Kepala Sub Bagian Tata Usaha BTNGMb Johan Setiawan mengatakan, penerapan teknologi itu dilakukan untuk memberikan kenyamanan, keamanan dan ketertiban bagi para pendaki dan kelestarian lingkungan.

Tapi ia mengakui, masih saja terjadi kendala dan celah yang dimanfaatkan oleh pihak tertentu yang mencari keuntungan sendiri.

Ia mencontohkan, BTNGMb sering kali dituding kongkalikong dengan travel perjalanan yang membuka open trip pendakian. Lantaran, kuota booking online selalu habis di awal bulan, apalagi di hari weekend.

Baca juga : Lewat Restorasi Lahan, Sang Hyang Seri Siap Sejahterakan Petani

Modusnya, oknum tersebut memborong kuota yang ada di sistem booking online. Akibatnya, pendaki lain yang ingin mendaftar selalu tidak kebagian kuota alias ludes.

Setelah itu, oknum tersebut menjual kuota tersebut kepada para calon pendaki dengan harga tinggi.

"Tuduhan itu sama sekali tidak benar. Saya pastikan, petugas kami tidak ada yang bermain-main jual beli kuota pendakian Merbabu," kata Johan, kepada RM.id, Jumat (22/7).

Baca juga : Terapkan UU Terorisme Dong

Johan mengakui, kondisi itu terjadi lantaran belum diterapkan sistem e-payment di booking online. "Jadi, oknum atau mungkin juga travel perjalanan memborong kuota pendakian. Mereka bebas membooking kuota pendakian, tanpa harus membayar. Karena pembayaran dilakukan saat hari pendakian di pos registrasi," ungkapnya. 

Ia yakin, jika e-payment diberlakukan, maka agen travel perjalanan atau siapapun oknumnya, tidak akan bisa memborong kuota pendakian, karena harus membayar saat registrasi online.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.