Dark/Light Mode

WHO Sudah Tak Rekomendasikan Pemanis Buatan, Ini 4 Potensi Bahayanya

Sabtu, 20 Mei 2023 10:10 WIB
WHO kini tak menyarankan penggunaan pemanis buatan. (Foto: Istimewa)
WHO kini tak menyarankan penggunaan pemanis buatan. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini tak merekomendasikan penggunaan pemanis buatan sebagai pengganti gula. Karena dalam jangka panjang, pemanis buatan dapat meningkatkan risiko obesitas dan berbagai penyakit lainnya.

Rekomendasi ini disampaikan WHO, berdasarkan 283 studi mengenai dampak pemanis buatan bagi kesehatan anak, orang dewasa, ibu hamil, hingga populasi umum.

Bagi sebagian orang, kabar ini cukup mengejutkan. Karena selama ini, banyak yang menganggap pemanis buatan dapat menggantikan gula, sebagai bagian dari pola hidup sehat. Seperti menurunkan berat badan, serta menurunkan risiko berbagai penyakit semisal diabetes atau hipertensi.

Sebetulnya, apa sih pemanis buatan itu? 

Baca juga : IMA Rekomendasikan 10 Strategi Pasarkan Daerah

Lewat akun Instagramnya, dr. Adam Prabata menjelaskan, pemanis buatan adalah pemanis yang dapat menggantikan gula, dengan kalori rendah atau nol. 

Contohnya aspartame, saccharin, sucralose, dan cyclamate.

Mengutip WHO, dr. Adam Prabata memaparkan, penggunaan pemanis buatan dapat meningkatkan risiko tercetusnya empat jenis penyakit. Berikut rinciannya:

1. Obesitas

Baca juga : Kemenperin Dorong Pembangunan Industri Gula Terintegrasi Di Lahan Rawa

Orang yang banyak mengonsumsi pemanis buatan, memiliki risiko terkena obesitas hingga 74 persen, dibanding mereka yang tidak mengonsumsi.

"Tidak ada penurunan berat badan yang signifikan, terhadap orang yang mengonsumsi pemanis buatan," ujar dr. Adam.

2. Diabetes

Orang yang mengonsumsi pemanis buatan dalam jangka panjang, menaikkan risiko terkena diabetes hingga 23-34 persen.

Baca juga : HUT Ke-6 Satupena, Denny JA: Penulis Bisa Jadi Triliuner, Ini Contohnya

3. Penyakit Jantung

Risiko penyakit jantung terhadap orang yang mengonsumsi pemanis buatan dalam jangka panjang, melonjak hingga 32 persen.

4. Stroke

Dalam jangka panjang, orang yang mengonsumsi pemanis buatan memiliki potensi stroke 19 persen lebih tinggi, dibanding mereka yang tidak mengonsumsi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.