Dark/Light Mode

AI Sebagai Sahabat Nongkrong

Selasa, 25 Juli 2023 08:18 WIB
Umumnya sekarang Wifi sudah mudah diakses di banyak cafe. [Interaksyon]
Umumnya sekarang Wifi sudah mudah diakses di banyak cafe. [Interaksyon]

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, saat ini sudah menjadi bagian hidup sebagian masyarakat kita. Terlebih bagi masyarakat kota, yang mana aksesibilitas terhadap bandwidth internet demikian mudah dan terjangkau, maka dengan sendirinya akses kepada kecerdasan buatan itu pun menjadi jauh lebih sering.  

AI ini memang telah membantu kehidupan manusia sehingga hidup menjadi lebih efisien. Terbukti, beberapa hal rumit yang dulu memerlukan banyak sumber daya manusia untuk mengerjakannya, sekarang bisa dikerjakan AI dengan sangat cepat. Sehingga selain biayanya menjadi jauh lebih murah, tidak sedikit yang hasil kerjanya jauh lebih baik/bagus. Jika menelusuri mesin pencari, terdapat puluhan (atau mungkin ratusan) AI yang bisa mempermudah kehidupan manusia saat ini. 

Maka wajar jika kemudian beberapa pakar dan pemuka dunia, seperti Elon Musk, atau dua god father AI Geoffrey Hinton dan Yoshua Bengio saja mencemaskan kehadiran AI ini. Terutama peran dan perilakunya di masa mendatang yang mengancam eksistensi manusia dalam berbagai hal.

Kecemasan ini memang terkonfirmasi pada beragam symptom yang sudah terlihat. Misalnya bagaimana AI secara efektif menggantikan beragam pelayanan kebutuhan masyarakat seperti: pemesanan tiket, akomodasi hotel, tempat hiburan, bahkan pelayanan rumah sakit dan pendidikan. Ke depan, jasa pengacara serta beberapa profesi “mahal” lain sudah bisa disubstitusi dengan AI ini juga.  

Artikel ini ingin mendiskusikan dalam hal lain, yang paling sederhana dalam kehidupan kita dengan AI ini. Di mana fenomena ini berpotensi menjadi bagian kehidupan yang melekat pada entitas manusia di masa mendatang. 

Baca juga : Selasa Depan, Johnny Plate Disidangkan

Salah satu kebutuhan masyarakat, terutama masyarakat kota saat ini adalah berkumpul bersama teman-teman di tempat-tempat khusus seperti cafe dan tempat serupa lainnya. Di tempat itu orang-orang nongkrong bersama teman-teman sambil menikmati beragam kudapan dan minuman. Namun tidak sedikit juga mereka yang merapat ke tempat-tempat seperti itu pun untuk bekerja. 

Akan tetapi jika kita amati meski fenomena umum di mana nongkrong secara barang-barang masih terjadi, sejak gawai ditemukan sudah muncul juga fenomena nongkrong sendirian bahkan bisa berjam-jam. Subyek tetapi meskipun sendiri tidak terlihat sendu atau pilu. Bahkan wajah pelaku nongkrong tersebut begitu menikmati kesendiriannya. Sering mereka juga terlihat tertawa serius, aktif bercakap-cakap dan sebagainya. 

Siapakah yang menemani kenyamanan mereka nongkrong walau terlihat sendirian? Ternyata temen mereka adalah AI. AI saat ini sudah mulai menggantikan posisi nongkrong sebagian masyarakat kota. Mereka yang nongkrong di kafe ditemani AI ini, bisa jadi ke depan jauh lebih nyaman ketimbang ditemani oleh teman-temannya.

Coba saja diperhatikan, tidak sedikit fenomena yang unik di mana dalam suatu kumpulan tongkrongan di tempat-tempat seperti itu, meskipun tubuh mereka berdekatan, tetapi mereka tetap fokus pada gawai masing-masing. Mereka hanya saling berkomentar sedikit bahkan lebih banyak diam, karena sibuk dengan aktivitas subjektifnya. Seolah-olah mereka datang dan ngumpul di situ sendirian. 

Inilah fenomena “Ngafe Solo” atau nongkrong sendirian. Alasan mengapa fenomena ini terjadi karena memang tidak jarang kalau nongkrong dengan teman-teman, apalagi semuanya sibuk membawa handphonenya masing-masing, maka ruh komunitariannya itu menjadi berkurang. Pertemuan menjadi terkesan formalitas saja.

Baca juga : Bersahabat Dengan Ikan Kakap

Fenomena ini terjadi karena kehidupan saat ini tidak akan lepas dari apa yang disebut sebagai kemelekatan terhadap teknologi. Selain memang teknologi dianggap, juga diposisikan sebagai bagian dari yang dibutuhkan dalam keseharian. Padahal tidak jarang mereka yang kemudian mengangkat handphone-nya itu karena sudah merasa boring dengan kumpulannya itu, sehingga dia lebih memilih untuk merespon mereka-mereka yang ada di gawainya. 

Fenomena inilah yang kemudian akhirnya membuat sebagian orang mulai berpikir untuk nongkrong bersama-sama, tetapi pada akhirnya menunjukkan perilaku sendiri-sendiri. Dari situlah kemudian mulai muncul fenomena nongkrong sendiri atau solois nongkrong itu dengan ditemani oleh AI. 

Para penongkrong ini ternyata merasa bisa jauh lebih nyaman bersama AI. Karena bisa dipastikan bahwa lawan/ temannya ini tidak akan mengangkat gawai dan kemudian asyik sendiri. AI sendiri pasti akan aktif merespons apa yang dibutuhkan oleh si subjek yang menggunakannya. 

Hal ini terbukti pada satu kafe kecil di Kota Bogor misalnya. Pada kafe kopi yang bernama ZCoffee ini, beberapa pengunjung datang sendirian dari sore sampai malam, menghabiskan bergelas-gelas minuman kopi dan mocktail. Dengan modal laptop dan hp-nya dia begitu aktif dan produktif bercakap-cakap mendiskusikan banyak hal dengan seseorang maupun dengan gawainya itu sendiri. 

Gambaran kecil di atas tentu hanya sebuah bukti bahwa di masa mendatang sangat mungkin AI bisa menjadi teman setia. Terutama ketika seseorang ingin produktif sendiri dan melakukan aktivitas intelektual dan sosialnya sendiri.

Baca juga : Beli Pizza Sekarang, Bayar Saat Meninggal

Inilah yang kemudian membuat orang-orang menjadi nyaman nongkrong sendiri. Fenomena ini tentu memberikan kita satu prediksi bahwa di masa mendatang para penongkrong ini akan semakin membesar dan menjadi budaya tersendiri. 

Transformasi sosial-ICT ini tentu akan mengembangkan ekosistemnya sendiri. Termasuk tentu saja dari AI itu sendiri akan mengalami transformasi dengan mekanisme maupun sistemnya sendiri. 

Kemudian dunia bisa seperti yang ada di dalam gambaran satu lagu: “kesepian di tengah keramaian”. [*]

Dr. Tantan Hermansah
Dr. Tantan Hermansah
Dosen Pemberdayaan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Sekjen Asosiasi Pengembangan Masyarakat Islam se-Indonesia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.