Dark/Light Mode

Prof Tjandra Bagikan Tips Atasi Batuk Dan Ispa Akibat Polusi Udara

Selasa, 15 Agustus 2023 15:17 WIB
Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama. (Foto: YARSI)
Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama. (Foto: YARSI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Batuk dan infeksi saluran pernapasan (ISPA) rawan menyerang akibat polusi udara. Lantas bagaimana mengatasi penyakit tersebut di tengah buruknya kualitas udara saat ini?

Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama memberikan sejumlah tips untuk meredakan batuk. Salah satunya banyak minum air putih.

"Baik kalau banyak minum, karena akan mengencerkan dahak sehingga mudah dikeluarkan dan jalan napas jadi bersih," kata Prof Tjandra.

Baca juga : Peringati HUT ke-78 RI, Damri Bagikan Promo Tiket Hingga Ratusan Ribu

Ia menambahkan, jika ingin mengonsumsi obat batuk yang dijual bebas, maka penting diingat ada jenis-jenisnya. Setidaknya ada 3 jenis obat batuk; pertama, pengencer dahak (mukolitik); kedua, pengeluar dahak (ekspektoran) dan ketiga penekan batuk kering (antitusif). 

"Pilihlah sesuai kebutuhan," sarannya.

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini juga menjelaskan, jika dahak berwarna kuning atau hijau maka itu menunjukkan adanya tanda radang atau infeksi.

Baca juga : Ini Saran Prof Tjandra Untuk Pemerintah Dan Masyarakat Atasi Polusi Udara

"Kalau batuk disertai keluhan sesak, atau setidaknya napas berat, maka mungkin diperlukan pelega napas atau bronkodilator," sarannya.

Sementara jika keluhan batuk berkepanjangan, Prof Tjandra menyarankan segera berkonsultasi ke petugas kesehatan.

Lalu bagaimana dengan ISPA?

Baca juga : 50 Tahun PDPI, Prof Tjandra Ingatkan 5 Poin Pelayanan Dokter Spesialis Paru

Menurut Prof Tjandra menyebutkan ada dua pengertian ISPA. Pertama, Infeksi Saluran Pernasan Atas. Kedua, Infeksi Saluran Pernasan Akut.

"Sebagian besar ISPA disebabkan oleh virus, jadi tidak memerlukan antibiotika. Cukup obat simtomatik (sesuai gejala), diit yang baik dan istirahat," tuturnya.

Namun, jika ISPA tidak kunjung membaik maka pada sebagian kecil kasus dapat berkembang menjadi infeksi yang lebih berat, sampai ke pneumonia dan lainnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.