Dark/Light Mode

Penderita Endometriosis Bisa Terhindar Dari Kanker Rahim

Selasa, 12 Mei 2020 11:55 WIB
Penderita Endometriosis Bisa Terhindar Dari Kanker Rahim

RM.id  Rakyat Merdeka - Bekerja sepanjang malam alias begadang dan makan junk food mungkin hal biasa bagi kebanyakan wanita muda di era sekarang ini. Namun, kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko kanker rahim bagi penderita Endometriosis.

Misalnya saja Po Lee, wanita karier di Hong Kong. Po harus menerima kenyataan bahwa dia memiliki dua kista di rahimnya dan divonis menderita kanker rahim stadium 1C.

Po masih bisa bertahan dari sakitnya. Po tahu ada yang salah dengan gaya hidupnya sehingga memicu kanker. Dia segera mengubah gaya hidupnya.

Sejak remaja, Po sudah mengalami gejala penderita endometriosis. Dia sering mengalami rasa sakit luar biasa saat datang bulan dan sering minum pil penghilang sakit untuk mengurangi penderitaannya itu. Po kini mengalami endometrioid carcinoma, jenis kanker yang dia alami sekarang.

Baca juga : Menteri Erick Terima Bantuan Alkes Dari China

Dilansir SCMP, Po menceritakan perjalanannya sebagai survivor kanker di Hong Kong Cancer Fund (HKCF). Meski Po sering melakukan ultrasound, Po tidak bisa mengelak kenyataan bahwa dari dua kista yang bersarang di rahimnya, salah satunya memiliki sel kanker.

Profesor Klinis di Departemen Kandungan dan Ginekologi Unibersity of Hong Konh Tse Ka-yu mengatakan ada sejumlah faktor yang memperbesar kemungkinan Po terjangkit kanker rahim.

"Kebanyakan kasus kanker terjadi pada wanita di usia lanjut. Kanker rahim biasanya terjadi pada wanita yang tengah menjalani atau sudah selesai menjalani masa menopause," jelas Tse.

Kanker ini disebut Tse sebagai "silent killer" dimana penderitanya tidak akan sadar memiliki penyakit ini sampai kondisi mereka sudah parah. Beberapa tanda awal kanker bisa merasakan mual berlebihan. Di tahapan berikutnya, penderita akan kehilangan nafsu makan, berkurangnya berat badan atau perubahan kebiasaan buang air kecil.

Baca juga : Kesehatan Keluarga Dimulai Dari Kebersihan Rumah

"Pada umumnya, jika terdeteksi di awal, kemungkinan sembuhnya bisa mencapai 80-90 persen," ujar Tse.

Namun, tidak semua pemeriksaan ultrasound bisa mendeteksi keberadaam CA 125 (jenis protein penyebab kanker berupa antigen 125). Po sadar kebiasaannya mengkonsumsi makanan sampah atau junk food rupakan penyebab tumbuhnya sel kanker.

"Saya baru tahu kalau makanan yang digoreng memiliki agen karsinogen penyebab kanker. Saya diminta makan lebih banyak sayur dan buah," ujar Po.

Buah dan sayur memang memiliki banyak antioksidan yang membantu tubuh melawan sel kanker. Beberapa sayur yang memiliki banyak antioksidan adalah artichoke, kale, kol merah, kacang buncis, bit dan bayam. Protein yang juga sehat dikonsumsi dalam jumlah banyak seperti tahu dan ayam bebas hormon.

Baca juga : Pertamina Bagikan Puluhan APD dan Ribuan Masker ke RS di Tuban

Po pun mulai membiasakan diri berolahraga seperti zumba dan pilates. Pekerjaan Po yang super banyak pun dikurangi. Sebelumnya Po berencana berhenti bekerja agar bisa fokus pada kesehatannya. Namun, sang bos memutuskan untuk mendelegasikan beberapa tugas Po ke rekan kerjanya.

Po pun tidak lagi memusingkan harus bekerja hingga larut malam. Tse mengatakan, stres dan kurangnya istirahat dapat mempercepat pertumbuhan sel kanker.

"Tidak semua penderita endometriosis mengalami kanker. Tapi kemungkinan itu tetap ada. Jika Anda merasa ada yang aneh, segerakan periksa ke dokter," saran Tse. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.