Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 meningkatkan kebiasaan hidup sehat di masyarakat. Tapi perawatan gigi dan mulut, justru luput. Padahal, kondisi gigi dan mulut yang tidak sehat bisa jadi media yang subur bagi virus Corona untuk berkembang biak.
Hal ini terungkap dari hasil survei yang dilakukan Unilever Indonesia terhadap 1.000 responden berusia 18 tahun ke atas. Head of Sustainable Living Beauty and Personal Care and Home Care, Unilever Indonesia Foundation, drg. Ratu Mirah Afifah mengungkapkan, sebanyak 7 dari 10 orang responden mengatakan, selama pandemi mereka lebih fokus pada kesehatan dan kesejahteraan menyeluruh.
Tapi, kebiasaan menjaga kesehatan yang meningkat ini tidak tercermin pada kebiasaan menyikat gigi. Sebanyak 2 dari 5 orang dewasa mengaku tidak menyikat gigi seharian. “Sebagian besar orang mengaku telah mengabaikan kebiasaan menyikat gigi,” ujar Ratu, kemarin.
Ada 9 persen orang tua tidak menyikat gigi dua kali sehari. Padahal, kebiasaan buruk tersebut mudah ditiru anak-anak. Mereka 7 kali lebih memungkinkan untuk tidak menyikat gigi. Dalam hasil survei ini, ada 11 persen anak-anak yang tidak menyikat gigi dua kali sehari.
Baca juga : Puskesmas Harus Serba Bisa
Survei tersebut juga mengungkapkan, selama pandemi Covid-19, seseorang dua kali lebih sering mencuci tangan (64 persen) dibandingkan menyikat gigi (31 persen). Di samping itu, mereka dua kali lebih sering menggunakan hand sanitizer (52 persen) dibandingkan menggunakan obat kumur (20 persen).
Ratu mengingatkan, menjaga kesehatan gigi dan mulut juga penting di masa pandemi Covid-19. Dengan kondisi gigi dan mulut yang sehat, orang tidak perlu pergi ke dokter, sehingga bisa terhindar dari risiko terpapar virus Covid-19. Dalam hasil survei ini, ada 7 dari 10 orang yang mengaku menghindari pergi ke dokter gigi.
Ratu kemudian mengungkapkan, ada lima masalah gigi dan mulut yang sering dialami selama pandemi. Yaitu mulut kering, bau mulut, gusi dan gigi berdarah saat menyikat gigi atau saat menggunakan benang gigi. Kemudian, nyeri pada gigi gusi atau mulut, dan adanya lubang pada gigi yang baru terbentuk.
Terpisah, Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Dr drg R MSri Hananto Seno, SpBM(K). MM, mengingatkan, kondisi mulut dan gigi yang tidak bersih dan sehat bisa membuat perkembangbiakan virus Corona lebih cepat.
Baca juga : Ingat, Pandemi Belum Berakhir Tetap Disiplin Protokol Kesehatan
Dijelaskannya, 24 jam setelah kita tidak menyikat gigi, terjadi fermentasi mikroorganisme yang terdapat pada plak gigi. Fermentasi ini akan menyebabkan peradangan gusi yang tidak dapat disembuhkan hanya dengan menyikat gigi.
Nah, Covid-19 akan berkembang biak lebih cepat di tempat atau media yang mengalami peradangan. Termasuk, di badan-badan gusi. Proses penyebarannya pun juga akan lebih cepat. “Penyebarannya tiga kali lebih cepat ke saluran pembuluh darah atau lebih dalam lagi ke saraf. Itu akan lebih parah,” tutur Sri.
Sementara Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Oscar Primadi mengatakan, pelayanan kesehatan gigi di tengah pandemi Covid-19 harus beradaptasi dengan menerapkan protokol kesehatan demi mengantisipasi penularan virus tersebut. Dengan begitu, masyarakat tak takut datang ke dokter gigi.
“Kita harus sehat, harus betul-betul mampu memproteksi diri sendiri dari ancaman penularan ini. Sehingga dokter gigi dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat,” imbaunya.
Baca juga : MUI Dorong Pemerintah Maksimalkan Pakai Vaksin Halal
Saat ini, jumlah dokter gigi di Indonesia ada 35.188 orang, dokter gigi spesialis 4.540 orang, dan terapis gigi dan mulut 19.600 orang.
Artinya, 1 dokter melayani 7.500 orang. Rasio ini sudah mencukupi. Namun masih ada persoalan dari sisi distribusi. Mengingat, di Indonesia terdapat beribu pulau dengan disparitas daerah yang tidak sama. [JAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya