Dark/Light Mode

Catat, Masyarakat Kita Bukan Malas Baca, Tapi Ketersediaan Buku Yang Kurang

Selasa, 20 April 2021 14:19 WIB
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando (Foto: Dok. Perpusnas)
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando (Foto: Dok. Perpusnas)

 Sebelumnya 
Perpusnas dengan program perpustakaan berbasis inklusi, sudah membuktikan bahwa masyarakat termarjinalkan bisa menghasilkan usaha sekelas home industry yang paling rendah. Apalagi data mendukung bahwa hanya 10 persen penduduk Indonesia yang tembus ke perguruan tinggi. Sedangkan 90 persen sisanya langsung terjun ke masyarakat.

Menurut Syarif, ini adalah potensi luar biasa yang harus direspons, karena cocok dengan potensi sumber daya melimpah yang ada di sekitar masyarakat bermukim.

Baca juga : Brantas Abipraya Berikan Bantuan Kemanusian untuk NTT

“Literasi ini adalah kita menemui orang-orang termarjinalkan untuk belajar bersama dengan buku-buku ilmu terapan, dengan internet, sampai mereka berdiri di atas kaki sendiri,” katanya.

Syarif kembali menyampaikan bahwa penguatan literasi di Tanah Air dari sisi hulu, yang paling bertanggung jawab adalah pemerintah, yang dalam hal ini diwakili Perpusnas. Sayang, pemerintah juga memiliki keterbatasan dalam menciptakan buku dalam jumlah yang banyak. Maka, forum perguruan tinggi menjadi andalan untuk memasok buku, selayaknya di belahan bumi lain, yang forum rektor dan civitas akademika menjadi pemasok bahan bacaan untuk masyarakat.

Baca juga : Trend Setter Peradaban Dunia Islam (2)

Dalam mengatasi kekurangan buku fisik untuk menutupi kekurangan bahan bacaan yang bisa menjangkau hingga ke seluruh wilayah pelosok, Perpusnas sudah memiliki aplikasi iPusnas, yang diakui sebagai satu-satunya perpustakaan di dunia yang memilikinya. Aplikasi digital ini bisa diakses dari android maupun IOS, dengan koleksi ribuan judul buku yang bisa dibaca secara bebas.

Koleksi iPusnas adalah buku-buku yang hak ciptanya sudah dibeli Perpusnas. Belakangan, semakin banyak juga penulis, utamanya kalangan akademisi yang merelakan hak ciptanya secara gratis ke Perpusnas, agar karya tulisnya bisa dibaca lebih luas oleh masyarakat. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.