Dark/Light Mode

Pemprov DKI Janji Tambah Kecepatan

Warga Keluhkan Akses Internet JakWifi Lemot

Jumat, 26 November 2021 06:40 WIB
Warga mengeluhkan kualitas sinyal yang lemah dalam layanan JakWifi. (Foto: Instagram/disdikdki)
Warga mengeluhkan kualitas sinyal yang lemah dalam layanan JakWifi. (Foto: Instagram/disdikdki)

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga mengeluhkan kualitas sinyal yang lemah dalam layanan JakWifi. Padahal, warga sangat membutuhkan akses internet yang mumpuni untuk keperluan belajar dan bisnis.

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Wibi Andiano mengaku, banyak menerima keluhan warga soal itu saat kunjungan reses. Layanan JakWifi tidak maksimal.

“Masyarakat harus ke tiang router untuk mendapat sinyal Wifi. Jadi, radiusnya ini cuma 1-2 meter,” ujar Wibi saat rapat Badan Anggaran (Banggar) di DPRD DKI Jakarta, kemarin.

Baca juga : Pemprov DKI Dan Jakpro Serahkan Dokumen Event Formula E Ke KPK

Karena itu, Wibi berharap, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperluas jaringan Wifi. Sehingga, layanan akses internet gratis ini bisa merata ke seluruh wilayah Ibu Kota.

Politisi Partai NasDem ini juga mengingatkan Pemprov DKI, agar melakukan filterisasi konten yang dapat diakses melalui JakWifi. Itu diperlukan agar pemanfaatan jaringan hanya untuk proses belajar dan usaha.

“Filterisasi bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik. Jangan sampai pengguna Wifi gratis ini bisa mengakses konten porno dan radikalisme,” wanti-wantinya.

Baca juga : PUPR Targetkan 5 Kecamatan Kuningan Bebas Kemiskinan Ekstrem

Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono menilai, anggaran penyediaan JakWifi 2020 di Ibu Kota terlalu mahal. Tahun lalu, Pemprov memasang 1.183 titik JakWifi. Satu titiknya menelan biaya Rp 9 juta per bulan.

Biaya tersebut terdiri dari abodemen dan perawatan sebesar Rp 6 juga, dan biaya back up link data Rp 3 juta. Sedangkan tahun ini, anggaran penyediaan JakWifi Rp 5 juta per titik lokasi.

“Pengadaan JakWifi ini banyak dikomplain oleh warga karena lemot,” ujar Mujiyono.

Baca juga : DPR Dukung Pemerataan Akses Internet

Setiap titik JakWifi hanya berkecepatan 50 Mbps (Mega bits per second) untuk 40 pengguna.

“Setahu saya yang kecepatannya 100 Mbps saja cuma 800 ribuan per bulan. Ini DKI biaya pemasangan satu titik dan perawatan Rp 9 juta per bulannya,” ungkap Mujiyono.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.