Dark/Light Mode

#RIPIbuAni Jadi Duka Dunia

Memo, Surga Menantimu

Minggu, 2 Juni 2019 06:01 WIB
Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas menatap peti jenazah Ibu Ani (Foto: Antara)
Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas menatap peti jenazah Ibu Ani (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tiga bulan berjuang melawan penyakit kanker darah, kemarin, Ibu Ani berpulang ke Rahmatullah. SBY dan keluarga berduka. Indonesia juga berduka. Dunia juga berduka. Doa mengalir untuk ibu Ani. Selamat jalan Ibu Bangsa. Surga menantimu, Memo…

Ibu Ani meninggal dunia dalam usia 67 tahun di National University Hospital, Singapura, Sabtu (1/6) pukul 11.50. Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Ibu Ani menjalani perawatan intensif akibat penyakit kanker darah yang dideritanya di Ruang ICU, sejak Februari lalu.

Yang paling terpukul tentu saja, SBY. Usai kabar meninggalnya ibu Ani, foto-foto dan video kondisi SBY beredar. Presiden RI dua periode itu tak mampu membendung air matanya. Pelupuk matanya basah. Wajahnya merah. Rautnya menyimpan kesedihan mendalam.

SBY yang mengenakan baju abu-abu dan sweater hijau tengah berhadapan dengan seorang lelaki berkemeja biru. Dalam rekaman video, lebih tergambar lagi bagaimana pilunya hati SBY kehilangan istri tercinta yang sudah 43 tahun mendampinginya itu.

Dalam video yang dibagikan eks Menkopolhukam Djoko Suyanto, SBY sempat menceritakan detik-detik ibu Ani meninggal. Dalam video itu, jenazah ibu Ani masih terbaring di tempat tidur dalam ruang ICU. Di sana, berkumpul keluarga inti SBY. Komplet. Mulai dari kedua anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) serta Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, menantunya Annisa Pohan dan Aliya Rajasa, cucu-cucunya, hingga besannya, Hatta Radjasa. Ada pula Djoko Suyanto, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, serta Menteri Keuangan Sri Mulyani. "Tadi kembalinya tenang sekali, di sini juga. Saya bisa berkomunikasi yang terakhir, panjang lebar. Meskipun deep sleep, air matanya di sini," ujar SBY sambil menunjuk ujung pelipis mata kiri istrinya yang terbujur di atas tempat tidur. Nada suaranya lirih. Dielusnya pelan kepala dan dahi sang istri yang biasa dipanggilnya Memo ini.

"Seolah ada pertautan batin. Air mata saya pun sempat jatuh. Air mata cinta, air mata kasih, air mata sayang. Baru setelah itu kembali," imbuh SBY yang mengenakan baju koko lengan panjang putih dan peci hitam.

Baca juga : Tim Arung Jeram Juara Dunia, Kemenpora Siapkan Bonus

Nadanya kian lirih, seperti ada tangis yang tertahan. Spontan, Djoko Suyanto yang berdiri di sebelah kiri SBY mengelus punggungnya dan kemudian memeluk Presiden RI 2004-2014 itu. Ibas yang berada di seberang SBY mengelus tangan sang ayah, berusaha menenangkannya.

Hatta Radjasa mengatakan, kepergian Ibu Ani tentu saja menorehkan duka mendalam bagi SBY. "Tentu sebagai suami yang mendampingi 43 tahun terlihat rasa duka yang mendalam dari Pak SBY. Namun beliau ikhlas menerima takdir Allah ini," kata Hatta.

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengungkapkan, SBY ingin mencium istrinya sekali lagi setelah jenazah selesai dimandikan dan dimasukkan ke peti jenazah. "Itu berkali-kali tadi disampaikan," tutur Hinca. "Suasana itu suasana yang sangat mendalam," imbuhnya. Jenazah ibu Ani dimandikan di NUH.

Menkeu Sri Mulyani juga mengamini SBY dirundung duka yang mendalam atas kepergian ibu Ani. "Pak SBY sangat sedih mendalam kehilangan Ibu Ani," tutur Sri. "Semoga pak SBY dan keluarga diberikan ketabahan dan kesabaran," harapnya.

Dari NUH, jenazah ibu Ani dibawa ke KBRI Singapura untuk dishalatkan. Ambulans yang membawa jenazah Ibu Ani sebelumnya tiba di KBRI Singapura pada pukul 14.51. Jenazah langsung dibawa ke Masjid Istiqamah di dalam gedung itu. AHY dan Ibas, menandu keranda almarhumah ibu mereka. Keduanya paling depan. SBY di belakang AHY. Sementara yang mengimami sholat jenazah adalah eks Mendikbud M. Nuh.

Selesai disalatkan, jenazah dibawa ke lobi Riptaloka untuk disemayamkan. Saat dibawa ke sana, jenazah sudah dimasukkan dalam peti yang dibalut bendera merah putih dan untaian kembang. AHY dan Ibas turut menggotong peti jenazah itu. Keduanya tampak tegar.

Baca juga : Puan Mesem-mesem

Puluhan warga Indonesia memadati gedung Riptaloka, mengucapkan duka cita serta mendoakan almarhumah. SBY menyalami satu per satu WNI yang hadir di sana. Meski masih tampak sedih, SBY tampak lebih tegar. Ini tergambar dari nada suaranya saat memberi sambutan sebelum jenazah ibu Ani diberangkatkan dari KBRI Singapura menuju bandara Paya Lebar untuk diterbangkan ke Jakarta.

Di awal sambutannya, dia berterima kasih atas ucapan bela sungkawa dari para WNI. Ketum Partai Demokrat tu meminta doa bagi ibu Ani. SBY yang selama tiga bulan lebih terus mendampingi Ibu Ani di NUH Singapura mengatakan, istrinya memiliki keinginan kuat untuk sembuh dan kembali ke Indonesia.

"Sebelum diambil Allah SWT, saya mendampingi Ibu Ani setiap hari, siang dan malam. Banyak yang ingin dilakukan Ibu Ani kalau sembuh, kalau kembali ke Tanah Air, untuk kepentingan sahabat, saudara-saudaranya, masyarakat Indonesia…" ungkap SBY. Nadanya terdengar lebih tabah. "Tapi Tuhan menakdirkan yang lain," imbuhnya.

SBY pun berjanji, pihak keluarga akan mewujudkan segala keinginan dan mimpi-mimpi almarhumah yang belum terwujud. Dia kemudian meminta izin untuk mengantar jenazah Ibu Ani ke Indonesia. Setelah itu, jenazah ditandu ke dalam ambulans KBRI yang akan menuju bandara Lebar Paya.

Sebetulnya, rencana awal, jenazah Ibu Ani akan disemayamkan di KBRI semalaman. Baru keesokan paginya, dibawa ke Indonesia. Namun, rencana berubah. Perubahan ini atas permintaan keluarga. Jenazah diterbangkan tadi malam dengan pesawat Hercules milik TNI AU. SBY sendiri yang memilih pesawat ini. Ada alasannya. Agar keluarga bisa mendampingi peti jenazah di dalam pesawat.

"Bapak nggak mau pakai Boeing karena dia kan tidak ada cargo di atas, harus di bawah. Jadi bapak minta Hercules saja supaya cargo bisa di atas dan tetap bersama-sama," ungkap politikus Demokrat Ferdinand Hutahean di Lanud Halim Perdanakusumah, semalam.

Baca juga : Sri Lanka Masih Mencekam, Warga Gelar Misa Di Rumah

Ketika peti jenazah dimasukkan ke dalam pesawat Hercules, SBY tampak terus memandanginya. Pesawat lepas landas pukul 20.37. Pesawat Hercules C-130 mendarat di Lanud Halim Perdanakusumah pukul 22.08 WIB. Pesawat lalu merapat ke apron base ops.

Di Halim, sejumlah tokoh menyambut kedatangan Ibu Ani dan keluarga. Mereka menyalami dan memeluk SBY saat turun dari pesawat. Kali ini, dia tak bisa menahan haru. Air matanya tampak kembali tumpah. Pun dengan AHY dan Ibas. Suasana haru menyelimuti bandara Halim.

Jenazah Ibu Ani disambut dengan upacara militer. Dipimpin Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, sejumlah personel TNI langsung berbaris di area pesawat Hercules. Peti jenazah diturunkan dari pesawat sekitar pukul 22.23 WIB. Peti jenazah ditandu oleh pasukan dari tiga matra TNI. Upacara militer langsung dilakukan.

Setelah itu, peti jenazah dimasukkan ke dalam mobil ambulans. Mobil melaju menuju Cikeas pukul 22.30 WIB. Rencananya, siang ini jenazah Ibu Ani akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta. Upacara pemakaman dipimpin langsung Presiden Joko Widodo. Duka ini tak hanya milik SBY dan keluarganya. Tapi juga milik rakyat Indonesia. #RIPIbuAni jadi trending topic di jagad Twitter.

Wafatnya ibu Ani juga jadi duka dunia. Media-media asing, di antaranya media AS Washington Post, media Singapura Channel News Asia dan Straits Time, kemudian media Malaysia The Star dan media South China Morning Post memberitakan wafatnya ibu Ani. PM Singapura Lee Hsien Loong juga menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya ibu Ani. Selamat jalan Memo. Insya Allah wafatmu Husnul Khotimah. Surga menantimu. Amin. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.