Dark/Light Mode

Sri Lanka Masih Mencekam, Warga Gelar Misa Di Rumah

Minggu, 28 April 2019 18:14 WIB
Warga Sri Lanka melakukan misa di rumah. (Foto Associated Press)
Warga Sri Lanka melakukan misa di rumah. (Foto Associated Press)

RM.id  Rakyat Merdeka - Suasana di Sri Lanka masih mencekam. Umat Kristiani beribadah di kediaman masing-masing. Mereka mendengar misa yang dipimpin Uskup Kardinal Malcolm Ranjith lewat televisi. Rumah ibadah juga ditutup menyusul tragedi ledakan yang menewaskan 253 orang saat Misa Hari Paskah.

Ranjith mengadakan misa khusus di kediamannya yang dijaga ketat pasukan militer bersenjata ini. Acara itu dihadiri Presiden Maithripala Sirisena, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dan pemimpin oposisi Mahinda Rajapaksa. Kehadiran mereka di satu tempat adalah hal langka.

Persaingan politik dan disfungsi pemerintah mereka disalahkan atas kegagalan untuk mencegah tragedi yang meledakkan tiga gereja dan tiga hotel mewah. Kardinal Ranjith mengutuk teror yang terjadi sepekan lalu.

Baca juga : Imbas Tragedi Sri Lanka, Warga Muslim Dimusuhi

"Apa yang terjadi Minggu kemarin adalah tragedi dan sebuah hinaan kepada kemanusiaan," ujar Ranjith. Ranjith meminta umat Kristiani saling menjaga.

“Kami tak tahu apa-apa. Serangan bom itu datang bak petir bagi kami,” ucap Ranjith.

“Saya merasa dikhianati (oleh pihak keamanan Sri Lanka). Saya sedih. Ini adalah kesalahan yang sangat serius dari pihak keamanan. Mereka tak memberi tahu kepada kami tentang hal itu,” lanjutnya.

Baca juga : Bebas Dari Hukuman Mati Di Saudi, 2 WNI Tiba Di Tanah Air

Padahal, 10 hari sebelumnya, pihak intelijen mengetahui ada kemungkinan aksi terorisme yang membidik sejumlah tempat peribadatan.

Selain itu, sejumlah masjid di Sri Lanka mendapat pengamanan ketat. Pada Jumat (26/4), pihak keamanan berjaga di sejumlah masjid yang tengah melaksanakan salat Jumat. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi tindakan balasan.

Mencuatnya sederet aksi terorisme membuat Kepala Polisi dan Pejabat Tinggi Kementerian Pertahanan Sri Lanka mengundurkan diri.

Baca juga : Warga Di Larang Keluar Rumah, Medsos Diblokir

Pada Oktober 2018, Maithripala Sirisena memecat Ranil Wickremesinghe. Namun, pada Desember 2018, Ranil Wickremesinghe kembali menjabat pascaputusan pengadilan tertinggi Sri Lanka. Dengan hadirnya serangkaian aksi terorisme, hubungan kedua pihak tersebut dikabarkan kembali merenggang. Komunikasi antara Perdana Menteri dan Presiden dinilai tak baik dalam menjalankan roda pemerintahan.[DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.