Dark/Light Mode

Agar Terjangkau Wong Cilik

BUMD DKI Jual Minyak Goreng Kemasan Kecil

Sabtu, 8 Januari 2022 06:33 WIB
Ilustrasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjual minyak goreng (migor) dengan kemasan kecil. (Foto: Antara/Adeng Bustomi)
Ilustrasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjual minyak goreng (migor) dengan kemasan kecil. (Foto: Antara/Adeng Bustomi)

 Sebelumnya 
[Harga Cabe Mahal

Selain migor, harga cabe merah juga belum turun. Yakni, bertahan di Rp 79.878 per kg. Harga komoditas lain yang juga tinggi belakangan ini antara lain ayam broiler Rp 38.000 per ekor dan harga telur ayam ras Rp 28.597 per kilogram.

Kendati begitu, Eli menilai, harga komoditas pangan itu lebih mudah stabil.

Baca juga : Mendag Harap Harga Minyak Goreng Stabil

“Dari sistem informasi ketahanan pangan ini, saya jadi tau nih bahwa Semarang akan panen cabe dua minggu lagi. Nah, Pasar Jaya kemudian ke sana. Langsung melakukan ikatan,” ucap dia.

Eli optimistis harga cabe, bawang merah, dan bumbu dapur lainnya bakal turun dalam waktu dekat.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Onny Widjanarko mengatakan, Indeks Harga Konsumen (IHK) DKI Jakarta pada Desember 2021 mengalami inflasi sebesar 0,45 persen. Angka itu lebih tinggi dari inflasi bulan lalu sebesar 0,40 persen. Kenaikan harga komoditas minyak goreng masih menjadi faktor utama pendorong peningkatan inflasi pada kelompok pengeluaran makanan.

Baca juga : Dinilai Sudah Loyo, El Real Siap Lepas Tiga Pemain Senior

Menurutnya, kenaikan harga migor disebabkan oleh harga minyak sawit mentah dunia yang terus melonjak akibat penurunan produksi. Di samping itu, inflasi juga dipicu kenaikan harga telur ayam ras, cabe rawit, dan cabe merah. Harga cabe naik karena berakhirnya musim panen dan pasokan yang terbatas di tengah kenaikan permintaan masyarakat dan industri hotel, restoran, cafe.

“Penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) DKI Jakarta menjadi level 1 sejak awal Desember 2021 telah mendorong kenaikan aktivitas ekonomi masyarakat. Sehingga berdampak pada peningkatan permintaan barang dan jasa,” jelasnya.

Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Abdul Azis mengatakan, perlu langkah konkret seperti pengecekan langsung di lapangan untuk memutuskan langkah atau upaya yang perlu dilakukan agar bisa mengatasi masalah ini.

Baca juga : Bahas Keamanan Pemilu, Polda Kalteng Beri Masukan Ke Bawaslu

“Tiga bulan lagi akan masuk Ramadan kemudian Lebaran. Pasti harga pangan ini akan meningkat kembali. Jangan sampai ketidakstabilan harga ini dipermainkan oleh pemain besar. Ini yang harus kita jaga,” ujarnya. [DRS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.