Dark/Light Mode

Serapan PMD Dari APBD 2021 Loyo

DPRD Nilai BUMD Gagal Sejahterakan Warga DKI

Kamis, 14 April 2022 10:59 WIB
Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga. (Foto: Humas DPRD DKI)
Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga. (Foto: Humas DPRD DKI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta menilai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)  loyo dalam menyerap penyerapan penanaman modal daerah (PMD) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Bahkan dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) penggunaan APBD tahun 2021, masih ada BUMD yang sama sekali tidak menggunakan PMD.

Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga mengaku, menyesali kondisi ini. Karena ini berarti, banyak program kerja atau penugasan dari Pemerintah kepada BUMD tidak berjalan.

“Kami akan perketat pemberian PMD. Kalau memang tidak mampu mengeksekusi segera, ya tidak kami berikan,” ujarnya di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (12/4).

Baca juga : Wali Kota Batam Dan Petahana Mulai Rajin Menyapa Warga

Berdasarkan LKPJ pengunaan APBD tahun 2021 BUMD yang berhasil mencatatkan optimalisasi penyerapan APBD adalah PT MRT Jakarta dan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Sementara tujuh lainnya hanya mencatatkan penyerapan di bawah 70 persen.

Rinciannya, Perumda Air Minum (PAM) Jaya menyerap 10,36 persen, Perumda Pembangunan Sarana Jaya menyerap 27 persen, Perumda Pasar Jaya menyerap 35 persen, dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) 61 persen. Sementara PT Jakarta Tourisindo (JakTour), PT Food Station Tjipinang Jaya dan Perumda PAL Jaya menjadi sorotan lantaran penyerapan PMD 0 persen.

“Jangan pada saat proses permintaan PMD ngotot, tapi saat diberikan tidak direalisasikan. Berikutnya kami akan kawal, kalau sudah kami berikan maka harus segera direalisasikan,” tegas Pandapotan.

Dalam rapat kerja, sejumlah direktur BUMD menyampaikan sejumlah alasan mengenai rendahnya serapan PMD.

Baca juga : Perpustakaan Harus Out Of The Box, Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat

Direktur Utama (Dirut) PAM Jaya, Syamsul Bachri Yusuf berkilah, salah satu penyebab pihaknya rendah menyerap PMD lantaran terlambatnya mendapatkan tender untuk pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM).

“Memang masih ada Rp 679 miliar belum kami serap. Kendala utama di mitra, tapi kami akan upayakan agar selanjutnya untuk tahun 2022 tetap kami adakan tender dahulu, meskipun realisasi baru diawal tahun 2023,” ungkapnya.

Direktur Utama PT Jaktour, Novita Dewi mengaku, penyerapan PMD terkendala pandemi Covid-19. Ia menyampaikan, PMD yang diberikan Pemerintah dalam APBD 2021 sebesar Rp 138,8 miliar. PMD tersebut rencananya akan digunakan untuk merevitalisasi sejumlah hotel milik Pemerintah. Namun, kegiatan terpaksa urung dilaksanakan karena hotel-hotel yang dimaksud mendapat penugasan menampung tenaga kesehatan dan tempat isolasi warga selama pandemi.

“Karena pandemi ada permintaan dari Satgas Covid hotel kami digunakan untuk tenaga medis dan isolasi warga yang terdampak sampai 31 Maret 2022 kemarin. Tapi mulai hari ini kami sudah melakukan tender konsultan perencanaan, ditargetkan akhir Agustus konstruksi dimulai dan selesai Maret 2023,” terangnya.

Baca juga : Terima Jemaat KGPM, Ketua Komisi A DPRD DKI Bakal Perjuangkan Rumah Ibadah

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Budi Santoso mengatakan, pihaknya mendapatkan PMD sebesar Rp50 miliar. Namun, sama sekali tidak digunakan karena pencairannya terlambat. PMD baru diterima pada 29 Desember 2021.

“Sedangkan sesuai tata kelola anggaran tersebut belum bisa kamu pergunakan karena harus menunggu RUPS. Sedangkan RUPS baru akan kami jadwalkan di 29 April besok,” ujarnya.

Dirut Perumda Sarana Jaya, Agus Himawan menyampaikan, tidak optimalnya serapan PMD disebabkan pencairan yang baru terlaksana di akhir tahun 2021. Meski demikian, Sarana Jaya telah berupaya penuh dengan berhasil menyerap sebesar Rp 48,1 miliar atau 27 persen dari Rp 175 miliar PMD yang diberikan Pemerintah.

“Kendalanya memang menerimanya dipenghujung akhir tahun. Jadi belum sempat kami gunakan,” tandas Agus. (DRS)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.