Dark/Light Mode

Ini Penjelasan BMKG Soal Suhu di Bali Saat Ini

Rabu, 17 Juli 2019 15:16 WIB
Pintu keluar ITDC Nusa Dua Bali. (Foto: Merdeka.com)
Pintu keluar ITDC Nusa Dua Bali. (Foto: Merdeka.com)

RM.id  Rakyat Merdeka - Akhir-akhir ini cuaca di Bali terasa panas menyengat tapi hembusan angin juga terasa dingin. Staff ahli BMKG Denpasar Kadek Setiya Wati menjelaskan pada bulan ini angin monsun Australia dominan berhembus di Bali. Ini yang mengakibatkan Bali menjadi kurang hujan.

"Pada bulan Juli seperti saat ini angin monsun Australia lebih dominan berhembus di mana angin ini membawa massa udara yang kering sehingga wilayah Bali kurang hujan (musim kemarau). Dalam musim kemarau cuaca dominan cerah dengan tutupan awan yang relatif sedikit," kata Kadek ketika dimintai konfirmasi, Rabu (17/7). 

Baca juga : Jojo dan Anthony Sudah Mulai Stabil

Dia menambahkan selama musim kemarau angin bakal berhembus lebih kencang. Siang hari ini misalnya, dilihat dari aplikasi ramalan cuaca suhu di Denpasar mencapai 28 derajat Celcius namun angin terus berhembus kencang dan malah terasa dingin.

"Penjelasannya karena pada musim kemarau liputan awan cenderung sedikit. Akibatnya pada siang hari sinar matahari banyak yang mencapai permukaan bumi (tidak banyak terhalang awan) sehingga terasa panas," terangnya. 

Baca juga : Jokowi Bebaskan Parpol Koalisi Minta Jatah Menteri

Begitu juga pada malam hari suhu juga bakal terasa dingin. Apalagi jika tutupan awan sedikit maka memberi kesempatan pelepasan radiasi gelombang panjang lebih efektif. 

"Sementara itu pada malam atau dini hari di mana pada malam hari bumi melepaskan radiasi gelombang panjang, apabila tutupan awan sedikit maka pelepasan radiasi tersebut dapat berlangsung lebih efektif sehingga permukaan bumi mendingin lebih cepat maka dirasakan suhu udara yang cenderung dingin pada malam harinya," terangnya.

Baca juga : Polisi Buru Dalang Penyerangan Berujung Maut di Bekasi

Suhu dingin ini diprediksi bakal dialami Bali hingga bulan depan. "Suhu udara yang dingin ini berpeluang terjadi terutama pada puncak musim kemarau sekitar bulan Juni-Juli-Agustus," pungkas Kadek. [SRI]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.