Dark/Light Mode

Godok Aturan Skema SKBG Sarusun

Pemprov Ajak Swasta Bikin Hunian Layak Dan Terjangkau

Kamis, 25 Agustus 2022 07:30 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Foto: ANTARA).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Foto: ANTARA).

 Sebelumnya 
Sementara saat ini, lanjut Kenneth, baru dibangun 33 gedung di 12 lokasi dengan 7.419 unit rusunawa yang baru diresmikan, Kamis (18/8), oleh Anies.

Kenneth juga menilai, tidak ada yang istimewa terkait peluncuran program dan Galeri Huni Jakhabitat untuk memudahkan masyarakat mendapatkan hunian layak di Jakarta. Sebab, inti dari program itu sudah ada di era gubernur sebelumnya.

Bahkan, menurut Kenneth, gubernur sebelumnya juga telah memikirkan membangun rumah vertikal atau rumah susun. Sebab, letak geografis Jakarta membangun rumah deret atau bangunan huni tidak akan mungkin dikarenakan faktor keterbatasan lahan.

“Dari era gubernur terdahulu sudah ada program rusun. Apa bedanya dari yang sekarang? Hanya perubahan nama saja yang ditonjolkan. Nggak ada dampak yang berarti terhadap masyarakat,” kata politisi PDI Perjuangan ini.

Baca juga : Mau Ditahan, Tersangka Mangkir

Kenneth juga mempertanyakan jumlah warga yang sudah mendapatkan rusun tersebut. Karena sampai ini, masih banyak warga yang kesulitan tinggal di rusun.

“Kalau tidak ada kenalan orang dalam susah. Ada juga yang menunggu tanpa kejelasan. Pada prinsipnya, perubahan nama menjadi Jakhabitat tidak ada manfaat sama sekali,” sentilnya.

Sulit Daftar

Sebelumnya, warga mengeluhkan sulitnya menjadi penghuni unit rusunawa milik Pemprov DKI. Warga menyampaikan keluhannya lewat media sosial Instagram.

Baca juga : Torehkan Beragam Prestasi, Pembalap Mario Aji Minta Dukungan Menko Airlangga

Seperti, pemilik akun @aryani_nelly. ”Pak Gubernur kok susah banget Pak mau daftar di rumah rusun, tolong dibenerin Pak orang-orang yang jadi marketingnya. Kalau nggak ada orang dalam sama uang pelicinnya susah dapet Pak,” curhat @aryani_nelly.

Keluhan yang sama juga disampaikan @fachriyyann. “@aniesbaswedan di aplikasi sudah full tapi banyak yang kosong di dalamnya,” katanya.

“Usul Pak, susah banget Pak ngambil rusun, banyak calonya, kalau nggak deket ama orang dalem susah,” ujar @ridwan_karisma.

Dia mengaku sudah daftar lewat aplikasi Sirukim. “Pengguna aplikasi tersebut juga banyak yang ngeluh, mungkin emang nggak akan bisa kalau nggak ada O.D.U.D,” kata @akamoelyadi.

Baca juga : Kemendagri Minta Pemda Ngebut Bikin Perda Pajak Dan Retribusi

“Rusunawa Pesakih Daan Mogot juga banyak yang kosong dan nggak bisa di-booking, kenapa ya? Bertahun-tahun sulit sekali, datangi pengelola jawabannya kurang memuaskan dari 2017,” ungkap @marhraya.

“Di aplikasi Sirukim kenapa tidak bisa meng-upload Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga dan dokumen lainnya ya?” tanya @fauzichokichoki.

“Saya sudah mendownload Sirukim dan berhasil. Setelah klik Booking Sekarang, ada tulisan ‘lanjut’, saya klik langsung timbul tulisan maaf hanya KTP DKI yang bisa booking. Padahal saya ber-KTP DKI dari usia 17 tahun dan ber-Nomor Induk Kependudukan (NIK) DKI dari lahir. Mohon arahan agar saya bisa daftar rusun, terima kasih,” pinta @adang5387.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.