Dark/Light Mode

Januari 2023 Susul PLTSa Benowo Surabaya

Jakarta Bakal Sulap Sampah Jadi Listrik

Rabu, 12 Oktober 2022 07:30 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) meninjau fasilitas pengolahan sampah Landfill Mining dan RDF Plant di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/10/2022). (ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) meninjau fasilitas pengolahan sampah Landfill Mining dan RDF Plant di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/10/2022). (ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mau menyulap sampah menjadi listrik dengan teknologi penambangan sampah (Landfill Mining) dan pembakaran sampah atau Refused Derived Fuel (RDF) Plant, pada Januari 2023.

Program ini merupakan pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2016 yang menetapkan 7 kota untuk pilot project pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), yaitu Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya dan Makassar.

Jakarta akan menjadi kota kedua setelah Surabaya yang mengubah sampah menjadi listrik. Pada Mei 2021, Presiden Jokowi terlebih dulu meresmikan PLTSa Benowo menggunakan konsep Zero Waste, dengan proses gasifikasi untuk produksi listrik dengan kapasitas 9 Mega Watt (MW).

Baca juga : Ngekor Surabaya, Januari 2023 DKI Mulai Sulap Sampah Jadi Listrik

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang menghasilkan materi RDF.

“Yaitu, hasil olahan sampah dengan nilai kalori dan spesifikasi tertentu, sehingga dapat dijadikan bahan bakar alternatif pengganti batubara,” kata Anies seperti dikutip dari Siaran Pers PPID DKI Jakarta, Senin (10/10).

Anies berharap, RDF ini akan mengubah paradigma TPST Bantargebang, dari yang hanya sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi proyek percontohan dan rujukan di Indonesia.

Baca juga : Bahlil Ngaku IPK-nya 2,7, Tapi Bisa Jadi Menteri

“Alhamdulillah, setelah melalui proses yang cukup panjang, sekarang sampai kepada babak baru di TPST Bantargebang. Semula yang dipandang sebagai TPA, sekarang menjadi tempat untuk pengolahan dan percontohan yang akan jadi rujukan untuk seluruh Indonesia,” terang Anies.

Tak hanya tempatnya, paradigma sebagian besar masyarakat akan sampah, merupakan salah satu instrumen penting bagi kita untuk menyadari bahwa sampah juga memiliki nilai lebih.

Artinya, paradigma yang berubah akan menular. Ketika melihat sampah sebagai tanggung jawab bersama dan sesuatu yang bisa dimanfaatkan lebih jauh, maka perubahan itu akan berdampak dari hulu tempat sampah itu dihasilkan, kemudian di hilir di mana sampah diproses.

Baca juga : PAM Jaya Berhasil Sulap Air Payau Jadi Siap Minum

Menurut Anies, keberadaan RDF ini sangat sejalan dengan kampanye Pemprov DKI Jakarta, yakni gerakan Jakarta Sadar Sampah. Karena pembelajaran dan pembentukan kesadaran dapat dimulai dari hal-hal seperti yang diperkenalkan kepada generasi muda, sehingga akan membentuk kebiasaan dan budaya di masyarakat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.