Dark/Light Mode

DPRD Dorong Pemprov Kerek Anggaran Konseling

Kasihan, Banyak Remaja Alami Stres Dan Depresi

Senin, 31 Oktober 2022 07:30 WIB
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo. (Foto: Instagram @ara.sastroamidjojo).
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo. (Foto: Instagram @ara.sastroamidjojo).

 Sebelumnya 
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan NAPZA Disdik DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, kesehatan jiwa di Jakarta sudah sangat mengkhawatirkan.

Dari data konsultasi kesehatan mental yang disediakan di E-Jiwa dan Sahabat Jiwa, yang telah terintegrasi dengan aplikasi Jakarta Kini (JAKI) untuk usia 15 tahun ke atas. Ditemukan 50-75 persen yang mengikuti konsultasi online mengaku pernah punya keinginan untuk bunuh diri.

Ngabila mengatakan, perkembangan penyakit dari pandemi dan pasca pandemi ini, kemungkinan besar akan banyak gangguan kesehatan mental.

Baca juga : Kementan Dorong Peningkatan Konsumsi Daging Ayam Dan Telur Nasional

“Kalau kita lihat sekarang, psikolog atau psikiater itu followers-nya (di media sosial) banyak. Itu berarti, pertama pemahaman masyarakat tentang kesehatan jiwa meningkat, bagus. Kedua, berarti kemungkinan angka gangguan kesehatan jiwa meningkat,” ujarnya.

Dia mengingatkan, kesehatan bukan hanya masalah fisik, tapi juga mental. Sebab, kesehatan fisik seringkali terganggu karena kesehatan mental. Untuk itu, masalah kesehatan mental harus dideteksi sejak dini agar kondisinya tidak semakin memburuk.

“Akan sangat sedih jika gangguan jiwa ini terdeteksi dalam stadium lanjut, atau sudah masuk ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa). Sebelum sampai ke yang berat, yang ringan ini harus kita deteksi secara dini,” ujar dia.

Baca juga : KSP Dorong UMKM Serap Anggaran Belanja Pemerintah

Untuk deteksi dini kesehatan jiwa, butuh kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan.

Guna membantu deteksi dini terkait kesehatan jiwa, Ngabila mengimbau, warga melakukan screening menggunakan layanan E-Jiwa. Pada layanan tersebut, masyarakat harus menjawab beberapa pertanyaan dengan sejujur-jujurnya.

Jika hasil screening mengindikasikan adanya gangguan, Ngabila mengimbau masyarakat berkonsultasi secara daring dengan psikolog klinis melalui Sahabat Jiwa. “Para psikolog klinis kita di Puskesmas siap membantu,” tegasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.