Dark/Light Mode

Kasus Kematian Meningkat

Waspada, Covid Varian XBB Ngamuk Di Jakarta

Selasa, 1 November 2022 07:30 WIB
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock/Mayboon).
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock/Mayboon).

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga Ibu Kota mesti kembali memperketat protokol kesehatan (prokes). Sebab, kasus positif dan kematian Covid-19 di Jakarta melonjak pasca merebaknya Varian XBB.

Data Dokter Alumni Smandel menyebut, 30 Oktober 2022, positivity rate atau persentase angka positif di Jakarta naik 4 persen dari minggu sebelumnya.

Sekretaris Dokter Alumni Smandel dr Ngabila Salama mengungkapkan, jumlah kasus positif, naik 38 persen. Sedangkan angka kematian naik 56 persen.

Baca juga : Wapres Minta Masyarakat Tetap Waspadai Varian Omicron XBB

“CFR (Case Fatality Rate) pun naik menjadi 0,21 persen, menandakan missing cases di lapangan tinggi. CFR sama seperti pertengahan Juli 2022 saat puncak kematian Omicron BA.2. CFR akan baik, jika dapat ditekan kurang dari 0,1 persen atau maksimal 1 kematian per 1.000 kasus positif,” kata dr Ngabila Salama, Minggu (30/10).

Perempuan yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta ini mengatakan, sudah ditemukan 5 kasus XBB di Ibu Kota. Dan, proporsi genomiknya naik dari 1,4 persen menjadi 7 persen dalam waktu 1 minggu. Sedangkan Varian BA.2.7.5 sudah ditemukan 17 kasus.

Ngabila bilang, Varian XBB ini menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara. Selain itu, pada varian ini, ada tren kenaikan kasus pada balita dan anak 6-18 tahun tetapi proporsi kasus positif pada anak tidak naik.

Baca juga : Jubir Covid-19: Waspada, Varian Baru Selalu Picu Lonjakan Kasus

Karena itu, lanjut dia, surveilans Whole Genome Sequencing (WGS) perlu ditingkatkan terus. Terutama kasus berat dan meninggal di rumah sakit dan secara random kasus positif pada masyarakat.

Dia mengimbau, warga untuk melakukan pencegahan agar tidak tertular varian baru Covid dengan memakai masker, menjaga ventilasi, menjaga imunitas baik dengan pola hidup sehat cerdik setiap hari, istirahat cukup, dan mengelola stres.

“Cegah keparahan, meninggal, dan long Covid dengan vaksinasi. Tak hanya Covid, penyakit airborne, droplet, dan menular lainnya juga harus dicegah,” ujarnya.

Baca juga : Subvarian XBB Gampang Nular

Ngabila mengungkapkan, kasus pasien meninggal Covid, memiliki komorbid berat dan usia di atas 40 tahun. Karena itu, deteksi dini dan kontrol komorbid penyakit kronis sangat penting untuk mencegah kematian.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.