Dark/Light Mode

Kasus Kematian Meningkat

Waspada, Covid Varian XBB Ngamuk Di Jakarta

Selasa, 1 November 2022 07:30 WIB
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock/Mayboon).
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock/Mayboon).

 Sebelumnya 
Terlebih kondisi saat ini sedang pancaroba. Cuaca sedang kurang baik. Kondisi saat ini membuat imunitas manusia terganggu dan memudahkan semua kuman untuk masuk ke dalam tubuh.

“Untuk meningkatkan imunitas dianjurkan menerapkan pola hidup sehat. Selain itu, juga melakukan vaksinasi influenza juga vaksinasi influenza mandiri terutama untuk anak, lansia, tenaga kesehatan,” saran dia.

Dia pun menyarankan, para lansia untuk booster dosis keempat sesudah 3 bulan dari dosis ketiga dan pada usia 40-59 tahun sesudah 6 bulan dari dosis ketiga.

Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, vaksinasi terbukti ampuh untuk mencegah Covid-19, apapun variannya. Karena itu, Pemerintah harus menjamin ketersediaan dan pemberian vaksin.

Baca juga : Wapres Minta Masyarakat Tetap Waspadai Varian Omicron XBB

Dicky bilang, varian XBB ini sangat efektif dalam menginfeksi maupun mereinfeksi. Meski gejala yang ditimbulkannya ringan, XXB ini berbahaya. Terutama pada kelompok yang rawan, seperti tenaga medis, komorbid, lansia dan anak-anak.

“Tanpa adanya vaksin, upaya kita mengarah pemulihan dan mengurangi dampak kematian ini akan gagal. Malah bisa menjadi lebih buruk,” ingat Dicky.

Dia menyebut, Covid-19 masih menjadi ancaman. Virus Corona ini akan menimbulkan varian dan gelombang baru. Varian Covid-19 tampak tidak terlalu berbahaya seperti pada awal kemunculannya, karena ada dua faktor. Pertama, imunitas masyarakat sudah membaik karena melakukan vaksinasi. Kedua, kelompok masyarakat yang paling rawan sudah banyak yang meninggal. Sehingga yang ada saat ini adalah kelompok masyarakat yang bukan paling rawan.

Meski begitu, Dicky mengimbau, masyarakat untuk tetap disiplin. Sebab, Covid-19 ini cepat bermutasi. Sehingga jika masyarakat abai, peluang virus ini bermutasi akan semakin besar. Karena itu, imunitas menjadi sangat penting dengan membangun cakupan vaksinasi yang memadai.

Baca juga : Jubir Covid-19: Waspada, Varian Baru Selalu Picu Lonjakan Kasus

Dia mencontohkan pandemi flu tahun 1918. Pandemi ini butuh waktu 30 tahun untuk pemulihan. Dicky bilang, status endemi bukan hal yang bagus karena kesakitan dan kematian tetap ada.

“Karena itu, perubahan perilaku hidup sehat dan bersih di segala aspek, termasuk kesediaan vaksin, sangat penting bagi perlindungan. Juga penguatan deteksi dan layanan kesehatan di seluruh wilayah di Indonesia,” tandasnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, XBB diprediksi menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 pada akhir tahun 2022. Puncaknya, pada Januari 2023. Prediksi itu sudah dijelaskan oleh beberapa ahli kesehatan di Amerika Serikat dan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Namun, menurut dia, XBB belum terbukti lebih berbahaya secara klinis dibandingkan dengan varian sebelumnya.

Baca juga : Subvarian XBB Gampang Nular

“Pada beberapa negara kasus subvarian XBB bergejala ringan dan lebih cepat pulih,” kata Wiku saat konferensi pers virtual, Kamis (27/10). ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.