Dark/Light Mode

Transjakarta, Best Practice Transportasi Publik di Indonesia

Kamis, 3 November 2022 14:18 WIB
Bus Listrik Transjakarta sedang melintasi jalan Ibu Kota (Foto: Teddy/RM)
Bus Listrik Transjakarta sedang melintasi jalan Ibu Kota (Foto: Teddy/RM)

Kapan kali terakhir Anda melihat angkutan umum Metromini di Jakarta dengan asap mengepul disertai manuver-manuver zig-zag hanya untuk berebut penumpang? Atau kapan anda terakhir kali melihat penumpang berjubel tanpa AC, ditumpuk bak ikan asin yang sedang dijemur di Kowantasbima 510 jurusan Ciputat-Kampung Rambutan? 

Bagi Anda yang pernah menggunakan jasa transportasi publik Kowantasbima 510, pasti akan selalu diingat sensasinya. Terlebih ketika sang kondektur meliuk-liuk mencari celah meminta bayaran di tengah padatnya penumpang. Pada saat naik 510, saya selalu membayangkan bagaimana jika hal terburuk terjadi, kerangka bus tua tersebut tidak mampu menahan dan menopang beratnya penumpang yang overload ketika sedang melaju di TOL lingkar luar, atau bagaimana jika remnya tidak berfungsi?

Fenomena itu tentu sudah menjadi bagian catatan sejarah kelam transportasi ibu kota yang mungkin bisa kita kenang dan tertawakan bersama jika hal tersebut kita bandingkan dengan kondisi saat ini, ketika Transjakarta hadir melakukan transformasi moda transportasi publik Ibu kota secara besar-besaran dan berkesinambungan. 

Saat ini, masyarakat Jakarta yang memiliki mobilitas tinggi tentu dimanjakan dengan hadirnya Transjakarta yang semakin terintegrasi, pembayaran semakin praktis dengan kartu e-money, armadanya semakin banyak dan baru. Tentu yang paling utama adanya pelayanan prima dan inklusif, ramah pada perempuan dan anak, kaum manula, serta penyandang disabilitas.

Kurangi Gas Rumah Kaca 

Baca juga : Mandiri Institute Beberin Tantangan Penerapan ESG Di Indonesia

Tidak berhenti di situ, Transjakarta terus melakukan transformasi dan inovasi dengan meluncurkan bus listrik dalam upaya menekan efek gas rumah kaca dan agar lebih ramah dengan lingkungan. Pada Maret 2022, Anies Baswedan, yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, meluncurkan 30 bus listrik yang melayani 1 Rute BRT dan 3 Rute non-BRT. 

Menurut Direktur Utama Transjakarta M Yana Aditya, hal Ini merupakan tahap awal dari transformasi seluruh armada bus menjadi bertenaga listrik. Menurut alumnus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tersebut, sampai saat ini Transjakarta sudah berkontrak sebanyak 30 unit bus listrik. Dengan rencana rute 1P (Senen-Bundaran Senayan), 1R (Senen-Tanah Abang), 1N (Tanah Abang-Blok M), dan 6N (Blok M-Ragunan).

Pengadaan bus listrik menurut CEO muda yang hobi membaca dan mengoleksi buku dari berbagai lintas ilmu tersebut merupakan salah satu upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mencapai target mengurangi emisi karbon sebanyak 50 persen pada 2030 dan Transjakarta menargetkan untuk mengoperasikan 100 bus listrik pada akhir 2022. 

Gebrakan yang dilakukan Transjakarta sebetulnya merupakan bentuk langkah konkret dalam mendukung  pemerintah pusat yang terus berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebanyak 26 persen pada tahun 2020 dan 29 persen pada tahun 2030, sesuai dengan konvensi perubahan iklim yang telah disepakati dunia.

Raih Banyak Penghargaan 

Baca juga : Kemenkes Percepat Produksi Dokter Spesialis di Indonesia

Berbagai inovasi layanan dan langkah berani Transjakarta dalam mempelopori penggunaan bus listrik di Tanah Air tak lepas dari tangan dingin dan langkah taktis dari seorang M Yana Aditya yang saat ini menakhodai moda transportasi publik Ibu Kota dengan jumlah hampir 800.000 penumpang setiap hari. 

Bahkan, CEO yang sudah melanglangbuana menjadi pimpinan di berbagai perusahaan pelat merah maupun perusahaan swasta tersebut menargetkan Transjakarta mampu melayani 1 juta penumpang di akhir tahun ini, dan 1,5 juta penumpang pada tahun depan.

Sebagaimana pepatah “apa yang engkau tanam, maka itulah yang engkau tuai”. Kata mutiara tersebut saat ini layak untuk disematkan kepada Transjakarta di bawah kepemimpinan M Yana Aditya dengan adanya berbagai apresiasi dan penghargaan dari pihak eksternal perusahaan. 

Sebagai contoh, pada Agustus lalu, Transjakarta berhasil meraih penghargaan Green Ekonomi untuk kategori Bus Fleet Electrification yang diselenggarakan IDX Channel di Hotel JS Luwansa, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan. Penghargaan itu sebagai bukti konsistensi Transjakar dalam menghadirkan transportasi publik yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga ramah terhadap lingkungan.

Baru-baru ini, Transjakarta kembali mendapatkan penghargaan. Kali ini dari CNBC Indonesia. CNBC menggelar Road to CNBC Indonesia Award 2022: The Best Transportation And Infrastructure Companies sebagai bentuk apresiasi terhadap sektor transportasi dan infrastruktur. Terutama dalam kemampuan menyiapkan strategi untuk menghadapi tantangan sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat saat ini.

Baca juga : Gus Miftah Dukung Ganjar Pranowo Mengabdi Untuk Indonesia

Transjakarta meraih penghargaan untuk kategori Most Excellence in Seamless Transport Connectivity, Road to CNBC Indonesia Award 2022: The Best Transportation And Infrastructure Companies. Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh CNBC Indonesia kepada M Yana Aditya selaku Direktur Utama Transportasi Jakarta. 

Dengan berbagai prestasi dan penghargaan di atas serta dampak besar yang dilakukan Transjakarta dalam melakukan transformasi transportasi publik Ibu Kota secara kaffah (menyeluruh) dan berkesinambungan dapat dijadikan percontohan baik (best practice) bagi sistem transportasi di Indonesia. Dengan memperbanyak armada bus listrik dan jangkauan pelayanan terintegrasinya semakin luas, bukan tidak mungkin Transjakarta akan menjadi role model bagi Transportasi publik dunia serta menjadi kebanggaan warga Jakarta, juga rakyat Indonesia.■

Fahmi Syahirul, Peneliti ICIP dan Kader Muda Muhammadiyah

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.