Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Getaran Gempa M6,5 Garut Terasa Hingga Jakarta, Trending Topics Di X
- Gempa M3,1 Sukabumi Dipicu Sesar Cugenang, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
- Gempa Kuat M6,5 Guncang Jabar Dan Sekitarnya, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
- Malam Ini, Sukabumi Digoyang Gempa M3,1 Kedalaman 5 Km
- Media Timteng: Erick Bawa Berkah Bagi Sepak Bola Indonesia
RM.id Rakyat Merdeka - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) diminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk membangun sistem transportasi cerdas di Indonesia berbasis teknologi informasi.
Ketua Umum PII Danis Hidayat Sumadilaga mengaku PII siap untuk berkolaborasi mewujudkan smart transportation.
Danis mengatakan, PII memiliki misi untuk mewujudkan profesi insinyur yang berdaya saing, sehingga kolaborasi dengan Kemenhub merupakan suatu hal sangat baik.
Ia mengungkapkan, saat ini di Indonesia, terdapat 5.300 insinyur per satu juta penduduk Indonesia.
Baca juga : Unpad Bandung Gandeng JPV Kembangkan Teknologi Budi Daya Stroberi
Namun, kata Danis, jumlah ini masih kurang jika dibandingkan dengan negara lain seperti Vietnam yang memiliki 9.000 insinyur per satu juta penduduk, dan Korea Selatan yang memiliki 25.000 insinyur per satu juta penduduk.
"Menyongsong Indonesia Emas 20245, kami berharap ada kurang lebih 25 ribu insinyur per satu juta penduduk di Indonesia. Baik itu insinyur yang berada di industri, akademisi dan pemerintahan," katanya dalam seminar bertajuk 'Mewujudkan Sustainable Smart Transportation Menuju Indonesia Emas 2045 Melalui Rekayasa Sistem dan Teknologi' di Gedung Kemenhub, Jakarta, Kamis (27/10).
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta PII melakukan kajian terhadap proyek transportasi.
BKS-sapaan akrab Budi Karya mengatakan, salah satunya PII bisa melakukan finalisasi dan mengawal proyek kereta cepat selanjutnya yakni, rute Jakarta-Surabaya.
Baca juga : Jatim Masih Jadi Kunci
Menhub secara khusus meminta agar PII bisa melakukan kajian dengan landasan yang tepat, sehingga kelayakan proyek ini bisa dipertanggungjawabkan.
Mantan Dirut Angkasa Pura ll mengatakan, proyek kereta cepat Jakarta- Surabaya ini bisa terealisasikan secara konkret dari Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Madiun, hingga ke Surabaya. Nantinya, masyarakat bisa menempuh jarak Jakarta-Surabaya kurang dari 4 jam.
"Kami akan sertakan PII dalam Finalisasi pengawasan kereta cepat. Ini harus dikawal, makin banyak yang ngawal makin bagus. Kalau banyak kritikus muncul maka yang jawab PII supaya ada landasan,” ujarnya
Kemudian, Menhub juga meminta PII mendukung kajian proyek di Ibu Kota Negara (IKN). Beberapa proyek di IKN yang akan segera dikebut adalah bus listrik dan pelabuhan.
Baca juga : Awal Ketegangan Politik Di Dunia Islam
Ia menargetkan, dalam waktu dekat 30 bus listrik akan segera mengaspal di jalan IKN.
"Kita harapkan 2023 sudah ada bus listrik. Sehingga orang kalau ke IKN lewat jalan darat naik Electric Vehicle (EV). Jadi, tidak ada kendaraan macam-macam disana untuk keliling IKN," katanya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya