Dark/Light Mode

Alhamdulillah, Tarif Bus Transjakarta Nggak Naik

Sabtu, 19 November 2022 07:30 WIB
Sejumlah calon penumpang menunggu bus Transjakarta di Halte Harmoni Transjakarta, Senin (10/10/2022). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat).
Sejumlah calon penumpang menunggu bus Transjakarta di Halte Harmoni Transjakarta, Senin (10/10/2022). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebon Sirih menepis kabar tarif bus Transjakarta akan dinaikkan tahun depan. Sebab, anggaran untuk mendukung kebijakan tersebut sudah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.

DPRD DKI telah menyetujui anggaran subsidi tiket atau Public Service Obligation (PSO) Transjakarta Rp 3,9 triliun pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2023. Angka ini naik Rp 700 miliar dari tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, Syafrin Liputo menegaskan, tidak ada pengurangan nominal subsidi untuk tiket Transjakarta, tahun depan. Menurut Syafrin, alokasi dana hibah untuk operasional TNI dan Polri di dalam anggaran Dishub, tidak terkait dengan alokasi PSO.

Baca juga : Mulai Hari Ini, MRT Jakarta Ubah Jam Operasional

“Usulan alokasi untuk hibah sebesar Rp 409 miliar telah dipisahkan. Dan, tidak menggunakan dari Pagu Indikatif Dishub,” ujarnya.

Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jakarta Dwi Rio Sambodo membantah kabar subsidi tiket atau PSO Transjakarta dipangkas.

Rio membeberkan, pada pembahasan RAPBD 2023, alokasi anggaran untuk Transjakarta yang semula sebesar Rp 4,2 triliun memang berkurang menjadi Rp 3,5 triliun saat pembahasan RAPBD. Tapi, bukan untuk mengurangi subsidi. Namun, menyesuaikan dengan realisasi PSO Transjakarta di kisaran Rp 3,9 triliun.

Baca juga : Alhamdulillah, Bulan Ini Tidak Ada Anak Jakarta Terdeteksi Gagal Ginjal Akut  

“Harga tiket Transjakarta tidak akan naik. Rumor bahwa harga tiket akan naik adalah tidak benar,” terang Rio.

Soal layanan, Rio menyoroti banyaknya bus tidak beroperasi dan menganggur di pool. Padahal, banyak warga mengeluh bus Transjakarta penuh sesak dan waktu tunggunya lama.

“Misalnya, di Pool Pondok Pinang, ada puluhan yang tidak dioperasikan. Kalau didiamkan, bus bisa rusak,” tandasnya.

Baca juga : Alhamdulillah, 200 Vial Fomepizole Dari Jepang, Sudah Tiba Di Tanah Air

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk menyediakan transportasi publik massal sebanyak mungkin yang nyaman dan murah. Langkah ini penting untuk mendorong masyarakat menggunakan angkutan umum.

“Migrasi pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum penting untuk menekan tingkat polusi di Jakarta,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.