Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Malas Naik Angkutan Umum
Warga Luar DKI Bikin Macet Semakin Parah
Rabu, 7 Desember 2022 07:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Warga penyangga DKI Jakarta menjadi salah satu penyumbang kemacetan di Ibu Kota. Mereka malas menggunakan angkutan umum karena infrastrukturnya belum memadai.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendorong warga menggunakan angkutan umum untuk berpergian. Sehingga, diharapkan kemacetan di Ibu Kota berkurang. Minggu (4/12), Pemprov DKI dan C40 Cities menggelar kampanye bertajuk “The Future is Public Transport, melaju bersama Jakarta” di Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Ratusan warga yang sedang menikmati Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) tampak antusias mengikuti edukasi dan permainan dalam kampanye tersebut. Seperti permainan ular tangga, speed wheel dan mystery box.
Baca juga : Kenaikan Harga Telur Bikin Babak Belur
Kampanye ini mendapat sambutan positif dari warga. Warga Kemayoran, Jakarta Pusat, Sri Budiarti menilai, transportasi umum di Jakarta sudah lebih baik, bagus dan saling terhubung.
“Kampanye ini sangat bagus untuk memberikan pengetahuan untuk anak-anak bahwa menggunakan angkutan umum itu mudah dan murah,” katanya.
Warga Ibu Kota lainnya, Fung Ferdy menyampaikan penilaian senada. Menurut Pria 56 tahun ini, moda transportasi di Jakarta saat sudah banyak pilihan dan sudah lebih nyaman.
Baca juga : Kang Emil: Cuma Bikin Macet, Tolong Jangan Wisata Bencana
“Perkembangannya pesat. Transportasi umum kita tidak kalah saing dengan luar negeri. Saya apresiasi Pemprov DKI yang telah memajukan kotanya. Saya sebagai pengguna angkutan umum sangat bangga, terlebih layanannya sangat ramah,” ujarnya.
Warga Rawa Mangun, Jakarta Timur Meristiawati mengaku banyak mendapatkan pengetahuan dari kampanye ini. Misalnya, informasi mengenai tarif integrasi.
“Naik Transjakarta, MRT dan LRT yang sudah terintegrasi cukup membayar maksimal Rp 10 ribu. Pasti akan saya coba,” ujarnya.
Baca juga : Sering Pake Baju Adat, Ganjar Berhasil Jaring Dukungan Warga Desa Di Semarang
Kepala Dinas Perhubungan DKI (Dishub), Syafrin Liputo mengatakan, melalui kampanye ini, pihaknya ingin mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa Pemprov DKI telah menghadirkan sistem transportasi publik terpadu yang ramah lingkungan, aman, nyaman dan berkelanjutan.
“Kampanye ini untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat menggunakan transportasi publik. Kami terus berupaya dalam meningkatkan standar layanan angkutan umum,” katanya.
Syafrin bilang, selain aman dan nyaman, penggunaan transportasi publik dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dan memperbaiki kualitas udara. Dengan pindah dari halte ke halte, masyarakat menjadi lebih banyak bergerak sehingga menjadi lebih sehat.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya