Dark/Light Mode

Cegah Harga Sembako Naik Jelang Nataru

DKI Bakal Gelar Bazar Pangan Murah Keliling

Senin, 12 Desember 2022 07:30 WIB
Pedagang memperlihatkan telur ayam yang sudah retak di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (9/12). Akibat harga telur ayam yang masih tinggi berkisar Rp 31.000 per kg, para pedagang mengaku setiap harinya banyak warga yang berminat membeli telur ayam retak karena harganya lebih murah Rp 5.000 per kg atau Rp.1.000 per butir. (Foto: Khairizal Anwar/RM).
Pedagang memperlihatkan telur ayam yang sudah retak di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (9/12). Akibat harga telur ayam yang masih tinggi berkisar Rp 31.000 per kg, para pedagang mengaku setiap harinya banyak warga yang berminat membeli telur ayam retak karena harganya lebih murah Rp 5.000 per kg atau Rp.1.000 per butir. (Foto: Khairizal Anwar/RM).

 Sebelumnya 
Sebelumnya, Pejabat Gubernur (Pj) Heru Budi Hartono meninjau Pasar Induk Kramat Jati untuk melihat ketersediaan stok dan pasokan pangan jelang Nataru.

Heru juga berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditas untuk memastikan kelancaran pasokan, membangun komunikasi efektif dan memperluas cakupan kerja sama antar daerah.

Direktur Program Indef, Esther Sri Astuti meminta Pemprov DKI menjaga stok pangan kebutuhan pokok agar inflasi stabil. “Pemerintah harus menjaga stabilitas harga agar jangan sampai inflasi terlalu tinggi,” ujarnya.

Baca juga : Maknai Hari Ibu, Srikandi Ganjar Kalteng Gelar Demo Masak Demi Berdayakan Perempuan Mandiri

Untuk menjaga stabilitas harga, ditegaskannya, stok pangan harus tersedia, terutama barang-barang yang menjadi kebutuhan hidup orang banyak.

Ester menekankan, selain menjaga stok pangan, distribusi barang pangan harus lancar.

“Harga akan tetap melambung apabila distribusi stok pangan terhambat,” ujarnya.

Baca juga : Peringati Hari Ibu, Srikandi Ganjar Sumsel Gelar Kelas Masak Untuk Perempuan Milenial

Menurut Esther, Bank Indonesia perlu meningkatkan suku bunga agar tidak terjadi inflasi. Kalau inflasi tinggi, jumlah uang beredar di pasar berarti lebih banyak.

“Untuk menyerap jumlah uang di pasar biasanya Bank Indonesia meningkatkan suku bunga, sehingga orang berbondong-bondong untuk lebih suka menabung daripada belanja,” tutur Esther.

Esther juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap para distributor besar.

Baca juga : Indonesia-Selandia Baru Bahas Kerja Sama Jaminan Produk Halal

“Pemain pangan cuma sedikit. Distributor besar perlu diawasi, jangan sampai terjadi penimbunan stok,” ingat Esther.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.