Dark/Light Mode

Stok Terbatas Dan Menipis

Harga Cabe & Telur Di DKI Sulit Dijinakin

Selasa, 20 Desember 2022 07:30 WIB
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati. (Foto: Antara).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati. (Foto: Antara).

 Sebelumnya 
Menurut Pamrihadi, selain di Gudang Cipinang, stok beras Food Station juga terdapat di Pamanukan. Sebaran stok beras Food Station lainnya ada di 4.500 jaringan toko modern dan tradisional se-Jabodetabek dengan jumlah berkisar 700 sampai 1.000 ton. Kemudian di enam pabrik mitra produksi Food Station sebanyak 5.500 ton.

Food Station juga melakukan Contract Farming bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di wilayah yang surplus untuk mengamankan atau mendapatkan kepastian bahan baku. Terdapat 145 Gapoktan dengan total 16.360 petani.

“Budidaya sendiri yang dilakukan Food Station dengan mitra manajemen juga akan dipanen dalam minggu mendatang. Jadi saat ini stok cadangan beras relatif aman,” ucap Pamrihadi.

Baca juga : Sikat Distributor Pangan Bandel..!

Pamrihadi menyampaikan, Food Station bersama Perum Bulog menjaga stabilitas harga beras melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH).

Salah satu upaya yang dilakukan menambah pasokan beras ke pasaran bekerja sama dengan Koperasi Pedagang Pasar Induk beras (KOPPIC), Persatuan Penggilingan Padi (PERPADI) dan Badan Pangan Nasional (BPN).

Selain beras, lanjut dia, cadangan pangan seperti gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, jagung dan kopi juga akan tetap terjaga dan terpenuhi. Pihaknya berkomitmen menjaga keseimbangan dan keterjangkauan harga, suplai pangan, distribusi, standarisasi harga dan kualitas.

Baca juga : Dibantu Pemerintah, 631 Keluarga Tak Mampu di Kepri Nikmati Listrik PLN

“Dalam waktu dekat kami akan konsolidasi seluruh BUMD pangan beserta Dinas KPKP DKI Jakarta menghadapi Nataru,” tandasnya.

Siklus Tahunan

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Tauhid mengatakan, kenaikan harga beras merupakan siklus tahunan. Karena itu, seharusnya Pemerintah bisa mengantisipasi dengan menyetok beras saat awal musim panen.

Baca juga : Jokowi Pastikan Pembangunan Rumah Warga Gempa Cianjur Dimulai

“Sekarang ini musim tanam (padi), tidak produksi. Supply pun menipis,” kata Tauhid kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.