Dark/Light Mode

Siapkan Paket Kemudahan Ekonomi

Jakarta Ancang-ancang Lepas Status Ibu Kota

Senin, 27 Februari 2023 07:30 WIB
Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung memberikan tropi Arlyana Abubakar usai Upacara Pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (24/2). Arlyana Abubakar diangkat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta menggantikan Onny Widjanarko. (Foto: Ist).
Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung memberikan tropi Arlyana Abubakar usai Upacara Pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (24/2). Arlyana Abubakar diangkat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta menggantikan Onny Widjanarko. (Foto: Ist).

 Sebelumnya 
Puncak peningkatan inflasi terjadi pada September 2022 yang mencapai 4,61 persen aki­bat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun, sejak Oktober 2022 hingga Januari 2023, inflasi kembali menurun dengan nilai yang masih jauh di atas inflasi pada masa pandemi.

Pada Januari 2023, BPS mencatat, inflasi di Jakarta secara month to month sebesar 0,09 persen. Sedangkan, secara year on year, nilai inflasi Januari 2023 sebesar 3,83 persen, turun 0,38 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat sebe­sar 4,21 persen.

Baca juga : PT BSM Umumkan Tender Paket Pekerjaan Renovasi Kantor Cabang Di Surabaya

“Angka tersebut berada dalam range proyeksi inflasi dalam do­kumen Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026 (3±1), setelah beberapa bulan sebelum­nya berada di luar range,” sebut BPS dalam keterangannya.

Meredanya inflasi di awal 2023 akibat turunnya harga se­jumlah barang. Seperti komodi­tas bensin, kontrakan rumah dan bahan bakar rumah tangga.

Baca juga : Airlangga Target Raup Devisa Ratusan Triliun

Kenaikan indeks harga tertinggi masih sama seperti bulan sebelumnya, yakni di sektor transportasi sebesar 1,38 persen. Komoditas utama yang menjadi pemicu pada kelompok tersebut yaitu bensin, jasa angkutan udara dan jasa angkutan dalam kota.

Kelompok selanjutnya yang menjadi pendorong yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,79 persen yang didorong oleh kenaikan harga rokok kretek filter, beras dan bawang merah.

Baca juga : Jurus Banteng Cegah Konflik Politik

Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga juga turut memberikan sumbangan inflasi yang dipicu oleh naiknya biaya kontrak rumah, harga bahan bakar rumah tangga dan tarif sewa rumah. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.