Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Nggak Mampu Bayar Sewa Kampung Susun Bayam
Korban Penggusuran JIS Ditawari Rusun Murah
Sabtu, 1 April 2023 07:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Korban penggusuran proyek Jakarta International Stadium (JIS) hingga kini belum bisa menempati Kampung Susun Bayam, akibat belum mendapatkan titik temu mengenai tarif sewa dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Sebagai alternatif, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara (Jakut) menawarkan warga untuk menempati Rumah Susun Sewa (Rusunawa) dengan tarif terjangkau.
Wali Kota Jakut Ali Maulana Hakim berharap, warga eks Kampung Bayam bisa segera mendapatkan hunian yang layak.
“Kalau mereka mau sih, kami sediakan. Karena kasihan juga warga,” ujar Ali, di Jakarta, kemarin.
Saat ini terdapat sembilan Rusunawa di Jakut. Yakni, Rusunawa Kapuk Muara, Rusunawa Kelapa Gading Timur, Rusunawa Marunda, Rusunawa Muara Baru, Rusunawa Nagrak, Rusunawa Penjaringan, Rusunawa Rorotan, Rusunawa Semper Barat dan Rusunawa Sukapura. Tarif sewa Rusunawa itu berkisar Rp 350 ribu-Rp 650 ribu per bulan. Tarif itu belum termasuk pemakaian air dan listrik.
Salah Konsep
Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Manuara Siahaan menilai, masalah tersebut, terjadi akibat pembangunan Kampung Susun Bayam, salah konsep. Sehingga, penggunaannya mengalami kendala.
Baca juga : Terbaik Dalam Layanan Digital, Kemenkumham Terima Penghargaan Dari Kementerian PAN RB
“Pembangunan rusun tersebut terlalu mewah. Bukan untuk kelas masyarakat yang terdampak penggusuran JIS,” katanya, kemarin.
Akibatnya, sambung Manuara, jika dihitung berdasarkan nilai investasi dengan nilai kemampuan membayar masyarakat, tidak matching.
Seperti diketahui, Jakpro sudah mengumumkan harga sewa Kampung Susun Bayam berkisar Rp 700 ribu. Namun, warga yang terdampak penggusuran JIS keberatan dengan tarif sewa tersebut karena dianggap terlalu tinggi.
Baca juga : Santri Dukung Ganjar Banten Ingatkan Pentingnya Persatuan Dan Kesatuan
Warga menuntut tarif sewa diturunkan berkisar Rp 150 ribu per bulan. Atau, disamakan dengan tarif Kampung Akuarium yang ditanggung oleh koperasi, sehingga harga sewa bisa lebih murah.
Soal penolakan tersebut, Manuara menerangkan, Kampung Susun Bayam akan diserahkan kepada Dinas Perumahan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya