Dark/Light Mode

Tuntut Tarif Sewa Kampung Susun Diturunin Lagi

Korban Penggusuran JIS Ngarep Rp 200 Ribu/Bulan

Senin, 5 Desember 2022 07:30 WIB
Warga Kampung Bayam berunjuk rasa di depan Kampung Susun Bayam, Jakarta, Senin (21/11/2022). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww).
Warga Kampung Bayam berunjuk rasa di depan Kampung Susun Bayam, Jakarta, Senin (21/11/2022). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww).

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga korban penggusuran Jakarta International Stadium (JIS) meminta tarif sewa Kampung Susun Bayam (KSB) diturunkan lagi dari Rp 600 ribu menjadi Rp 200 ribu per bulan. Mereka berdalih, mayoritas calon penghuni tidak memiliki penghasilan tetap.

Ketua Koperasi Persaudaraan Warga Kampung Bayam Asep Suwenda menyampaikan, warga berharap bisa cepat menempati KSB.

“Kami menutut, pertama, segera mungkin bisa masuk ke rusun. Kedua, segera mungkin dilakukan penyerahan kunci. Dan ketiga, tarif sewa terjangkau untuk masyarakat,” kata Asep di Jakarta, akhir pekan lalu.

Baca juga : Tarif Sewa Kampung Susun Bayam Di Bawah Rp 1 Juta

Asep bilang, warga keberatan dengan tarif sewa Rp 600 ribu per bulan meskipun sudah diturunkan dari sebelumnya Rp 1,5 juta per bulan. Diterangkannya, tarif sewa Rp 600 ribu tersebut untuk hunian di lantai 3. Sedangkan yang di lantai 2 lebih mahal, yakni Rp 765 ribu per bulan.

Menurut Asep, tarif sewa tersebut masih sangat memberatkan warga. Sebab, calon penghuni tidak memiliki mata pencaharian tetap. Dia pun membandingkan tarif sewa di Kampung Susun Akuarium dan Kampung Susun Kunir. Kedua kampung susun tersebut dikelola oleh koperasi yang dibentuk warga.

“Di Akuarium dan Kunir itu (biaya sewa) Rp 35 per bulan. Ada keberpihakan dengan rakyat kecil,” katanya.

Baca juga : Centang Biru Twitter Kini Berbayar, Rp 125 Ribu Sebulan

Dia meminta pengelolaan KSB disamakan dengan Kampung Akuarium dan Kunir. Atau paling tidak, harga sewanya sama dengan rusun lain yang ada di Jakarta, yakni berkisar Rp 200 ribu per bulan.

Asep menyatakan, pihaknya akan terus melakukan aksi unjuk rasa karena merasa dibohongi oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Dia menuntut Pj Gubernur DKI Heru turun tangan langsung mengatasi masalah ini.

“Kami dijanjikan tanggal 20 bulan November menerima kunci. Tapi hingga kini belum menerima,” ungkapnya.

Baca juga : Dihuni Pekerja JIS, Kampung Susun Bayam Dilengkapi Urban Farming

Sekretaris Fraksi PDI Perjungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dwi Rio Sambodo mendesak Jakpro dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menurunkan tarif sewa KSB agar terjangkau. Sebab program pengadaan rusun dibuat untuk memenuhi kebutuhan dasar warga Jakarta yang layak dan terjangkau.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.