Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Bikin Hujan Buatan, 4.700 Kilo Garam Ditabur di Langit
Minggu, 22 September 2019 07:12 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah sangat serius mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimatan dan Sumatera. Salah satunya dengan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Sebanyak 4.700 kilogram (Kg) garam ditabur di langit untuk membuat hujan buatan. Alhamdulillah, di sebagian daerah tersebut turun hujan.
Plt Kapusdatin dan Humas BNPB, Agus Wibobwo mengatakan, operasi TMC dilakukan setelah BMKG mengirimkan informasi mengenai potensi awan hujan di wilayah Kalimantan dan Sumatera sebagai target penyemaian. Dalam operasi yang dilakukan Jumat (20/9) lalu, 4.700 Kg garam disebar. Rinciannya, 800 kg di Kalimantan Barat (Kalbar), 1.500 kg di Kalimantan Tengah (Kalteng), dan 2.400 kg di Riau. "Hujan turun di beberapa wilayah di Kalbar, Kalteng, dan Riau," ujar Agus, kemarin.
Pesawat operasional TMC di Kalimantan diterbangkan dari Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalteng. Pesawat dengan tipe CN-295 tersebut berkapasitas 2.400 kg. TMC juga dilakukan dengan pesawat TNI AU jenis Cassa 212-200 yang berpangkalan di Bandar Udara Supadio, Pontianak.
Sementara operasi TMC di wilayah Sumatera dilakukan dari Pangkalan Udara Roesmin Noerjadin, Pekanbaru, Riau dengan menggunakan pesawat TNI AU. Pesawat yang digunakan berjenis Hercules C-130 dengan kapasitas 4.000 kg dan Cassa 212-200 yang berkapasitas 800 kg.
Baca juga : Menhan Ingatkan Akmil Soal Ancaman Radikalisme
Operasi TMC di Riau sudah dilakukan sejak 26 Februari 2019 dengan menggunakan pesawat Cassa 212-200 dari BPPT. Karena kebakaran tambah luas, sejak Jumat (13/9), operasi TMC di wilayah Riau kembali dilakukan pada Kamis (19/9) dengan penaburan garam sebanyak 800 kg di wilayah Pelalawan, Kampar, dan Lima Puluh Koto. Hasilnya terjadi hujan dengan intensitas deras dari jam 16.31 WIB sampai dengan 17.05 WIB di wilayah Kelurahan Teluk Blitung, Kecamatan Merbau, Kabupaten Meranti.
Pada hari Jumat, dilakukan penyemaian awan sebanyak 4.000 kg di wilayah Siak, Bengkalis, Dumai, Kepulauan Meranti, Kampar, Rokan Hulu dan Rokan Hilir. "Hasilnya hujan turun deras di wilayah Kelurahan Bukit Kapur Kota Dumai dekat perbatasan Kabupaten Bengkalis," bebernya.
Kemarin, 10 ribu kg Kalsium Oksida (CaO) atau kapur tohor aktif untuk operasi mengurangi kepekatan kabut asap di Kalimantan sudah datang di Palangkaraya. Sedang untuk Riau, kapur tohor aktif sejumlah sama akan dikirim besok pagi.
"Diharapkan dengan kombinasi operasi pengurangan kabut asap dengan kapur tohor aktif dan TMC, hujan diharapkan turun lebih mudah sehingga karhutla dapat padam dan langit kembali biru," harap dia.
Baca juga : Senin Besok, Perluasan Ganjil Genap Resmi Diterapkan di DKI Jakarta
Hingga kemarin sore, pantauan titik api kategori sedang dan tinggi berjumlah 2.288 titik untuk seluruh Indonesia. Sedang pantauan titik api untuk 6 provinsi prioritas pemadaman karhutla adalah Riau 114 titik, Jambi 408 titik, Sumsel 219 titik, Kalbar 266 titik, Kalteng 810 titik dan Kalsel 74 titik.
Kondisi 6 provinsi dalam keadaan berasap dengan kualitas udara berdasar konsentrasi PM10 adalah Riau 314 (berbahaya), Jambi 238 (sangat tidak sehat), Sumatera Selatan 155 (tidak sehat), Kalimantan Barat 324 (berbahaya), Kalimantan Tengah 409 (berbahaya) dan Kalimantan Selatan 22 (baik).
Di Sumatera, angin bertiup ke arah barat laut, dari Sumsel mengarah ke Jambi dan Riau. Sehingga asap dari Sumsel dan Jambi masuk ke Riau. Terdapat titik api yang sangat besar di Desa Bayung Lencir, Kabupaten Musi Bayu Asin, Sumsel yang berdekatan dengan perbatasan Provinsi Jambi.
Titik api ini sudah menyala sejak pertengahan Agustus 2019 belum bisa dipadamkan dan mengeluarkan asap sangat besar dan tertiup angin mengarah ke Jambi dan Riau. "Untuk memadamkan titik api ini dikerahkan 400 personil yang terdiri dari TNI, POLRI, BPBD, Manggala Agni, Masyarakat serta Mahasiswa. Helikopter dari Jambi dan Sumsel juga akan digeser mendekati lokasi karhutla," tutur Agus.
Baca juga : Magicpin Jadikan Jakarta Pasar Pertama di Luar India
Sedang di Kalimantan, angin juga bertiup ke arah barat laut. Dari Kalsel, mengarah ke Kalteng dan Kalbar. Hal ini menyebabkan kualitas udara di Kalsel lebih baik dibanding Kalteng dan Kalbar. [OKT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya