Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kodam Cendrawasih Masih Cek Jumlah Korban Kerusuhan Wamena

Senin, 23 September 2019 22:46 WIB
Ilustrasi kerusuhan. (Foto: ist)
Ilustrasi kerusuhan. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Cendrawasih, Letkol CPL Eko Daryanto mengatakan, telah menerima laporan terkait adanya 16 warga sipil meninggal dunia dan 65 orang lainnya mengalami luka-luka akibat kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua. Namun, ia belum bisa memastikan kebenaran dan keakurasian kabar tersebut.

"Untuk saat ini data yang kami terima seperti itu (16 tewas). Tapi kabar tersebut masih kita cek kebenarannya di lapangan," kata Eko saat dihubungi wartawan, Senin (23/9).

Baca juga : Praka Zulkifli Jadi Korban Rusuh Di Wamena

Eko menduga, warga yang tewas seperti yang dilaporkan akibat aksi perusuh yang membakar ruko-ruko di Wamena. Termasuk 65 orang lainnya luka-luka. “Tapi yang jelas situasi di Wamena Senin malam ini sudah terkendali meski aparat TNI-Polri masih harus bersiaga," ujarnya.

Untuk personel Polri dan TNI sendiri, menurut Eko, tidak ada yang jadi korban pada kerusuhan dia Wamena. “Di Wamena tidak ada aparat yang jadi korban. Sementara di Jayapura, satu personel TNI meninggal dunia," tutupnya.

Baca juga : Kantor PLN Wamena Jadi Korban Demo Rusuh

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal mengatakan, situasi mulai kondusif sejak pukul 15.00 WIB. Akibat aksi anarkistis tersebut, banyak warga mengungsi ke Markas Kodim dan Mapolres Jayawijaya.

"Kami imbau kepada masyarakat bahwa perdamaian itu perlu, tetapi situasi seperti ini tidak kehendaki semua pihak, mari kita jaga kedamaian," katanya.

Baca juga : Imam Nahrawi, Menpora Kedua Yang Jadi Tersangka KPK

Perlu diketahui, kerusuhan yang terjadi di Wamena diduga dipicu oleh tindakan rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena yang kemudian menyebar luas dan menimbulkan kemarahan masyarakat lokal. Namun, polisi menyatakan bahwa tindakan rasial itu hoaks. [DNU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.