Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Kasus Stunting Di DKI Masih Tinggi
39 Ribu Balita Masih Menderita Gizi Buruk
Selasa, 5 September 2023 07:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta disarankan mengubah strategi untuk mengatasi stunting. Sebab, saat ini angka penderitanya cukup tinggi. Artinya, upaya selama ini belum mendapatkan hasil yang optimal.
Data bantuan sosial di situs stunting.jakarta.go.id mencatat, hingga Juli 2023 masih ada 39.793 balita memiliki permasalahan gizi di Jakarta. Artinya prevalensi stunting di Jakarta masih berada di 14,8 persen. Angka itu masih di atas target nasional, yakni 14 persen.
Kondisi tersebut menjadi sorotan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta. Anggota Komisi E DPRD DKI Sholikhah meminta, Pemprov DKI lebih serius dalam penanganan gizi buruk. Dia mengusulkan, pola penanganan stunting menitipkan anggaran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Puskesmas, agar diubah.
Baca juga : Kadiv Hubinter Polri Datangi KPK, Bahas Pencarian Buronan
Menurutnya, penanganan stunting harus melibatkan Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). Karena, pengurus RTdan RW paling mengetahui persoalan yang dialami warga.
“Program-program harus sampai tingkat RW. Karena ujung dari Pemerintahan itu ya RTdan RW,” ujarnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (1/9).
Sholikhah juga meminta, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI melibatkan dinas lain agar penanganan stunting maksimal. Jangan jalan sendiri.
Baca juga : Duh, 36 Ribu Balita Di DKI Kurang Gizi
“Sebuah program harus dikerjakan sungguh-sungguh. Dan penanganannya jangan sektoral, harus berkolaborasi, ” ucapnya.
Hal senada disampaikan oleh Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Sutikno. Menurutnya, penanganan balita menderita gizi buruk di DKI masih terhambat ego sektoral antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Harusnya antar Dinas dan SKSKP bersatu padu menanganinya.
“Kalau angka stunting di DKI Jakarta masih tinggi, ini berarti Pemerintah DKI tidak bisa menanganinya,” sentil Sutikno.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya